TAFSIR ALHAMDULILLAH

Loading

Oleh Ust. Abu Rufaydah, Lc. MA

 

الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya: “Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.”

 

Pelajaran Yang dapat diambil :

  1. kata al-hamdu berarti: pujian yang sempurna.(Tafsîr al-Qurthubi, I/205)
  2. Fungsi penambahan huruf alif dan lam dalam kata ini adalah untuk menunjukkan adanya makna istighrâq (pencakupan segala jenis pujian). Jadi, hanya Allah jalla wa ‘azza sajalah yang berhak mendapatkan segala jenis pujian; sebab Dialah pemilik nama-nama yang mulia dan sifat-sifat yang terpuji.
  3. Kata al-hamdu adalah pujian yang diiringi pengagungan dan rasa cinta terhadap yang dipuji. Kita mengagungkan Allah karena kesempurnaan dzat, sifat dan perbuatan-Nya. Dan kita juga mencintai Allah.
  4. Adapun pujian yang kosong dari pengagungan dan rasa cinta, tidaklah dinamakan al-hamdu, namun dinamakan al-mad-hu (sanjungan).
  5. Allah berkah untuk dipuji, karena Dialah yang telah memberikan semua nikmat.
  6. Kemampuan untuk memuji Allah adalah nikmat.
  7. Cara memuji Allah adalah dengan hati mengakui semua nikmat datang darinya, dengan lisan yang selalu basah memujinya dan anggota tubuh yang selalu beribadah kepada-Nya.
  8. Allah memuji diri-Nya sendiri di dalam Al-Qur’an atau Hadits dan melarang para hamba-Nya untuk memuji diri mereka sendiri.
  9. Dalam kondisi apapun katakan Hamdalah.
  10. Bacaan Ketika Ada Yang Menyenangkan

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna.” [HR. Ibnu Majah]

Jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

“Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.”

  1. Hamdalah adalah kalimat pertama yang diucapkan oleh Nabi Adam, dan kalimat pertama yang diucapkan oleh penduduk Surga.
  2. Hamdalah adalah kalimat yang ringan di lisan, berat dalam timbangan dan dicintai oleh Ar Rahman.
  3. Ibnu Faris rahimahullah berkata, “Kata Rabb menunjukkan beberapa arti pokok, yang pertama: memperbaiki dan mengurus sesuatu. Maka Rabb berarti yang menguasai, menciptakan dan memiliki, juga berarti dzat yang memperbaiki (mengurus) sesuatu [Mu’jamu Maqayisil Lughah 2/313].
  4. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Sesungguhnya pengertian -Rabb adalah (Dzat) Yang Maha Kuasa, yang mengadakan, pencipta, pembentuk rupa, yang maha hidup lagi berdiri sendiri dan menegakkan urusan makhluk-Nya, maha mengetahui, mendengar, melihat, luas kebaikan-Nya, pemberi nikmat, pemurah, Maha Memberi dan Menghalangi, yang memberi manfaat dan celaka, yang mendahulukan dan mengakhirkan, yang memberi petunjuk dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya (sesuai dengan hikmah-Nya yang agung), yang menganugerahkan kebahagiaan dan menyengsarakan siapa yang dikehendaki-Nya, yang memuliakan dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya, dan semua makna Rububiyah lainnya yang berhak dimiliki-Nya dari (kandungan) nama-nama-Nya Yang Maha Indah” [Bada-i’ul fawa-id, 2/473].
  5. Kata Ar Rabb menunjukan Rububiyah Allah. Yaitu mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya, seperti dalam menciptakan, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan, dan semisalnya.
  6. Rabbul Aalamin (Rabb Semesta Allah) menunjukkan bahwa selain Allah adalah Makhluk.
  7. Rabbul Aalamiin menunjukkan bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya begitu saja, tanpa menjelaskan apa saja yang manfaat dan yang madhorot bagi hamba-Nya. Karenanya Allah utus para Nabi dan Rasul dan Menurunkan Al-Qur’an.

Baca juga CATATAN ALHAMDULILLAH Bag. 1 

CATATAN HAMDALAH Bag. 2

Artikel ini disebarluaskan oleh @CKS (Cianjur kota Santri). website : www.cianjurkotasantri.com/wp/wp

 

Telegram di : Bit.ly/1S79GTK

FP : https://www.facebook.com/cianjurkotasantri/

IG : @cianjurkotasantri

 

Salurkan Donasi Anda untuk Rumah Qur’an Aminah Majalengka

(Rumah Qur’an untuk Yatim dan Dhuafa)

 

💳 Bank BNI Syariah

a/n Yayasan Ibnu Unib

0594244586

Leave a Comment