TIGA HIKMAH DIBALIK MUSIBAH
Oleh Abu Rufaydah
Dunia adalah tempat ujian dan cobaan. Tidak ada manusia kecuali Allah akan uji dengan musibah. Seorang Ulama mengatakan; Jika Dunia tempat kenikmatan dan kebahagiaan tentunya yang pertama menikmati adalah kekasih Allah dari kalangan Nabi dan Rasul. Toh nyatanya justru mereka mendapatkan ujian dan cobaan yang begitu besar. Karena dibalik ujian dan cobaan itu akan nampak kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Berikut ini ada beberapa hikmah dibalik musibah;
- Allah menghendaki kebaikkan atasnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْراً يُصِبْ مِنْهُ
”Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” [HR al Bukhari].
Allah menguji seseorang sesuai dengan kadar keimanannya. Ketika seseorang mampu bersabar atas musibah yang menimpanya, maka ia akan mendapatkan kebaikkan yang banyak di dunia dan akhirat.
- Besarnya nikmat keselamatan dan ‘afiyah
Jika seseorang selalu dalam keadaan senang dan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba terkena musibah, diharapkan agar ia bisa betapa mahalnya nikmat yang selama ini ia terima dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang terkena musibah sesungguhnya masih ada orang yang lebih susah darinya, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat musibah yang sedang diterimanya dengan keridhaan dan kesabaran serta berserah diri kepada Allah Dzat yang telah mentakdirkan musibah itu untuknya sebagai ujian atas keimanan dan kesabarannya.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menukil ucapan ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu: “Tidaklah turun musibah kecuali dengan sebab dosa dan tidaklah musibah diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dengan bertobat.” [Al-Jawabul Kafi hal. 118]
- Tabungan Pahala di Akhirat
Itu merupakan balasan dari musibah yang diderita oleh seorang hamba sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”
Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” [HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan sanad hasan].
Semoga Allah memberika kesabaran kepada setiap hamba yang diuji dengan masibah dan coabaan sehingga kelak kesabaran menjadi pahala yang tak terhingga di akhirat kelak.