KEUTAMAAN TAUHID  3

Loading

Oleh Ust. Abu Rufaydah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ

“Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah” (HR. Bukhari no. 425 dan Muslim no. 33).

 

MAKNA HADITS

Syaikh ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim Al Hambali berkata, “Hadits ini menunjukkan hakikat makna laa ilaha illallah. Barangsiapa yang mengucapkan kalimat tersebut dengan mengharap wajah Allah, maka ia harus mengamalkan konsekuensi kalimat tersebut yaitu mentauhidkan Allah dan menjauhi kesyirikan. Balasannya bisa diperoleh jika terpenuhinya syarat dan terlepasnya halangan.” (Hasyiyah Kitab Tauhid, hal. 28).

Untuk itu seorang muslim harus memperhatikan rukun dan syarat-syarat kalimat tauhud, sehingga ia benar-benar memahami dan mengamalkan konsekuensi dari kalimat Tauhid.

 

FAIDAH HADITS

  • Menunjukkan keutamaan orang yang bertauhid dan tidak berbuat syirik bahwasanya ia akan diselamatkan dari siksa neraka dan juga dihapuskan dosa.
  • Iman tidaklah cukup dengan ucapan namun harus diiringi dengan i’tiqod (keyakinan) dalam hati. Jika hanya diucap saja, tidak di batin, maka itu sama halnya dengan orang munafik.
  • Iman juga tidak bermanfaat jika hanya i’tiqod (keyanikan) di hati tanpa ada ucapan sebagaimana keadaan orang-orang jaahid (yang menentang).
  • Neraka haram bagi orang yang memiliki tauhid yang sempurna.
  • Amal tidaklah bermanfaat jika tidak diiringi dengan ikhlas mengharap wajah Allah dan mengikuti sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
  • Barangsiapa mengucapkan kalimat laa ilaha illalah namun ia beribadah kepada selain Allah sebagaimana halnya ibadah quburiyun, maka tidak bermanfaat kalimat tersebut.
  • Allah memiliki sifat wajah yang layak bagi Allah sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya.

Demikian, semoga Allah memudahkan kita menjadi ahli tauhid dan menjauhi kesyirikan. Wallahul muwaffiq.

Baca juga KEUTAMAAN TAUHID 1 

KEUTAMAAN TAUHID 2

Referensi :

  1. Kitab Tauhid.
  2. Qaulul Mufid.
  3. Mulakhos at-Tauhid
  4. Ianatul Mustafid.
  5. At Tamhid li Syarah Kitab Tauhid.
  6. Fathul Majid
  7. Hasyiyah Kitab Tauhid

Leave a Comment