TAFSIR SURAT AL-ÁDIYAT
Oleh Abu Rufaydah
Allah Ta’ala berfirman,
وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (1) فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا (2) فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا (3) فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (4) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا (5) إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8) أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ (9) وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ (10) إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ (11)
“Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada? Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.” (QS. Al ‘Adiyat: 1-11).
Keterangan Ayat :
- Al-Ádiyaat maknanya yang berlari kencang. Ibnu Abbas berpendapat kuda dan Ali bin Abi Thalib unta, namun pendapat Abdullah bin Abbas lebih tepat.
- Jika sesuai urutan turunnya surat maka termasuk surat yang ke 14 yaitu turun setelah surat Al-Ashr dan sebelum surat At-Takatsur. Namun sesuai urutan surat termasuk surat yang ke 100 setelah az-Zalzalah dan sebelum al-Qoriáh.
- Surat Al-Adiyat terdiri dari 11 ayat dan tidak ada perselisihan dikalangan para ulama tafsir.
- Sebagian Ulama mengatakan surat ini termasuk surat Makkiyyah karena membahas tentang tersingkapnya isi hati manusia pada hari kiamat, adapun yang berpendapat Madaniyyah karena Allah berbicara tentang peperangan.
- Asbabun Nuzul; Muqotil menceritakan bahwa Rasulullah mengutus pasukan ke pemukiman Kinanah yang dipimpin oleh al-Mundzir bin Umar al-Anshori, namun tidak ada informasi tentang mereka sehingga orang munafiq mengatakan bahwa mereka terbunuh, lalu Allah menurunkan surat Al-Adiyat.
- Hubungan surat Al-Adiyat dengan surat Az-Zalzalah yaitu pada surat az-Zalzalah Allah menyampaikan bahwa bumi akan mengeluarkan beban-beban beratnya, maka dalam surat Al-Adiyat menyebutkan di antara yang dikeluarkan dari bumi yaitu manusia.
- Hubungan surat Al-Adiya dengan surat al-Qoriáh yaitu Surat Al-Adiyat membahas tentang sebab-sebab kufur dan nifaq, adapun surat Al-Qoriáh membahas buah dari keimanan dan kekufuran.
Kandungan Surat :
Allah mencela sifat manusia yang ingkar pada nikmat yang telah diberikan kepadanya. Di sisi lain manusia berlebihan mencintai harta yang Allah telah berikan. Seharusnya manusia bersyukur dengan Apa yang Allah berikan kepadanya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya, sebagaimana kuda yang akan taat kepada tuannya ketika diberikan makanan dan minuman.
Pelajaran dari Surat al-Adiyat :
- Allah bersumpah sesuai dengan kehendak-Nya, namun makhluk tidak boleh bersumpah kecuali atas nama Allah.
- Setiap kali Allah bersumpah dengan makhluk-Nya menunjukkan adanya keistimewaan makhluk tersebut atas makhluk yang lainnya.
- Keistimewaan Kuda di antaranya yaitu tunduk dan patuh kepada tuannya, sehingga kapan saja ia digunakan maka ia akan taat sekalipun digunakan di waktu subuh untuk berperang.
- Kuda semakin berlali dengan kencang lalu kuku-kukunya mengenai batu maka akan mengeluarkan percikan.-percikan api. Hal ini semakin memperjelas pendapat Ibnu Abbas, karena unta tidak memiliki efek seperti ini.
- Keutamaan menyerang musuh di waktu subuh, karena musuh dalam keadaan lalai dan tidak siap.
- Kuda dengan kecepatannya maka akan menyebabkan debu-debu beterbangan dan ia mampu masuk ke tengah barisan musuh, padahal hal itu membahayakan kuda, namun dengan ketatan pada tuannya maka iapun tunduk dan patuh.
- Berbeda dengan manusia, ketika mereka diberikan nikmat yang banyak justru ia ingkar terhadap nikmat yang Allah berikan kepadanya. Tidak bersyukur kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya.
- Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan bahwa manusia yang ingkar yaitu manusia yang senantiasa menghitung-hitung musibah dan melupakan nikmat dari Allah. (Tafsir ath-Thobari, 28/585).
- Allah menyaksikan pengingkaran tersebut dan manusia pun menyadari keingkarannya terhadap nikmat yang diberikan.
- Sifat pertama manusia yaitu ingkar terhadap nikmat yaitu menyandarkan nikmat yang dapat kepadanya berasal dari diri sendiri, seperti ucapan Qorun bahwa ia mendapatkan harta semata-mata karena ilmu yang dia miliki.
- Harta pada ayat ini disebut dengan al-Khair (kebaikkan) karena mereka mengira bahwa harta seumber kebaikkan, padahal hakikatnya harta tidak selalu seperti itu.
- Sifat kedua yaitu manusia berlebihan dalam mencintai harta. Sehingga menjadikan harta sebagai barometer kemuliaan seseorang.
- Sifat manusia cinta terhadap harta. Namun harta bisa menjadi kebaikkan dan menghantarkan ke surga jika digunakan dengan baik, sebaliknya harta akan mejadi petaka jika tidak pandai menggunakkanya.
- Solusi agar manusia tidak berlebihan mencintai harta yaitu menyadari bahwa mereka akan dibangkitkan dari alam kubur dan akan dihisab semua yang dia lakukan termasuk dengan harta yang diagunakan, yaitu dari mana dan kemana ia gunakan.
- Semua rahasia yang ada pada hatinya akan disingkap, karena itulah agar tidak berlebih-lebihan mencintai harta dengan menginfakkannya dan tidak bakhil.
- di akhir ayat Allah menjelaskan salah satu sifatnya yaitau Al-Khabir Maha Meneliti dan mengetahui segala perkara secara detail tidak ada yang luput dari pengelihatan dan pengawasannya.
- Sempurnanya Nama dan Sifat Allah.
Baca surat sebelumnya TAFSIR SURAT AL-QORIÁH
Cianjur, 27 Jumadil Ula 1443 H / 1 Januari 2022
di Rumah CKS ba’da Subuh
1 thought on “TAFSIR SURAT AL-ÁDIYAT”