KEMPING DAN PENGARUHNYA PADA ANAK
Oleh Abu Rufaydah
Pada hari Ahad dan Senin, 20-21 Maret Kuttab Imam asy-Syafií Cipanas dan Cianjur menyelenggarakan Kemping untuk semua peserta didik. Rufaydah dan Ruwayfi sejak info disampaikan oleh gurunya sejak beberapa hari lalu membuat mereka tidak sabar untuk mengikutinya. Sekalipun tempat kemping di Wisata Furusiyah Saád bin Abi Waqosh (WASISA) yang tidak asing bagi mereka, namun kegiatan kemping menjadi hal yang istimewa.
Kuttab Dasar 1 kemping diadakan sejak pagi sampai asar sedangkan Kuttab Dasar 2 dan 3 dari sore sampai besok siang. Ketika Ruwayfi lebih awal berangkat karena masih duduk di kuttab dasar 1, kakak Rufaydah mengantarnya sampai lokasi dan pulang kembali. Sepulang dari WASISA Rufaydah selalu menanyakan waktu pemberangkatan, tepat ba’da zuhur ia menangis tak sabar ingin berangkat ke WASISA.
Kami antar Rufaydah dengan teman-tamannya dan selama perjalanan mereka bercanda ria dan zikir petang. Tepat Waktu Asar kami sampai di lokasi dan anak-anak mengikuti pembukaan di masjid dengan dewan guru. Tak lama kemudian kami memanggil Kuttab dasar 1 yang telah selesai melaksanakan kemping seharian. Selama di Mobil Ruwayfi dan teman-temannya bercerita tentang keseruan kemping dan lomba. Salah satunya Itba’ menceritakan keberhasilannya dalam ajang perlombaan.
Ke esok harinya kami menjemput anak-anak kuttab 2 dan 3, sesampainya di lokasi Rufaydah dan teman-tamannya membawa tas dan perlengkapan kemping ke mobil. Selama di perjalanan mereka bertukar cerita dan bercanda. Ketika sampai di rumah Rufaydah bercerita kepada kami tentang keseruan selama ia kamping. Ia menceritakan bagaimana malam hari yang sulit tidur, bahkan ada tamannya yang menangis. Ketika Abahnya bertanya kondisi malam di tenda ia menjawab; “Sebenarnya tetah juga pengen menangis bah, cuman malu hehehe’. Ia pun bercerita kepada adik-adiknya.
Selesai melaksanakan shalat maghrib lalu isya, Rufaydah bercerita kepada Umahnya; Ümah tahu ndak kenapa teteh sekarang rajin shalat ? Umahnya sambil keheranan menjawab; tidak tahu, karena selama ini diperintah shalat selalu ada saja alasannya. Rufaydah memberi tahu kepada Umahnya sambil menirukan nasihat dari gurunya yang ia dapat selama kemping, ia menuturkan; “Karena kata ustadz/ah shalat itu menenangkan Umah, makanya kalau teteh habis shalat terasa tenang.” Masya Allah nasihat dan ucapan apa yang disampaikan gurunya sampai terpatri di hatinya.
Mendengar apa yang disampaikan oleh Rufaydah, kami sebagai orang tua merasa terharu dan bahagia. Ada pelajaran dan hikmah dari berkempingnya. Nasihat guru lebih gampang diterima karena kondisi dan stuasi yang sangat mendukung. Apalagi di masa-masa seusianya sosok guru menjadi panutannya. Setiap ucapan dan tindakkannya menjadi pegangan. Benar kata seorang ulama bahwa mata seorang anak terikat oleh tingkah seorang guru. Semoga Allah menjaga dan memberikan taufiq kepada para guru yang telah mengajari anak-anak kami serta dijadikan sebagai amal jariyah.
Masih banyakhal-hal yang belum kami ceritakan dari hasil kemping perdana anak kami, namun khawatir kepanjangan dan tidak fokus pada tema bahasan. Intinya kemping perdana ini melatih anak seusia Rufaydah untuk memperhatikan dan melatih kebiasaan shalat. Sehingga pada usia sepuluh tahun nanti ia sudah terbiasa dan tidak perlu diperintah.
Pelajaran yang dapat di ambil :
- kemping memiliki manfaat untuk orang tua di antaranya; melatih rasa “tega” dan percaya pada anak, karena keberadaan anak di rumah akan berbeda dengan di luar rumah apalagi di tenda. Akan ada rasa khawatir dan kasihan pada anak.
- Kemping manfaatnya untuk guru yaitu mengenal karakter anak secara utuh. Jika selama ini guru mengenalnya di kelas dan terbatas maka selama kemping guru akan mengetahui karakter anak secara menyeluruh.
- Kemping dan manfaatnya untuk anak yaitu belajar kemandirian, kebersamaan, disiplin, kesederhanaan dan memupuk karakter iman pada anak.
- Kemping mengajarkan kita untuk mentadabburi ayat-ayat kauniyah sehingga kita semakin yakin akan keesaan Allah dalam penciptaan dan peribadahan.
- Kemping mengajarkan kepada kita agar kita hidup dengan alam, berdampingan dan memperhatikan keindahan Allah yang diciptakan oleh Dzat Yang Maha Indah.
- Kemping mengajarkan kesederhanaan. Sebagaimana kesederhanaan Nabi shalalahu alaihi wasallam dalam perkara dunia.
- Kemping juga mengajarkan kita agar berbekal sebelum berangkat menuju kampung akhirat.
- Kemping mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama, saling membantu dan saling menjaga.
- Kemping mengajarkan kepada kita untuk menjaga alam.
- Pentingnya belajar berhatah, Kuttab dasar satu tidak menginap karena belum saatnya.
- Shalat memiliki keududukan yang tinggi dalam agama islam.
- Anak diberikan teladan melaksanakan shalat ketika belum usia tujuh tahun, karena itu dianjurkan seorang ayah melaksanakan shalat sunnah rawatib di rumahnya terutama ba’diyah maghrib dan isya.
- Usia 7 tahun anak diperintahkan melaksanakan kewajiban shalat. Selam 3 tahun sampai ia berusia 10 tahun dibiasakan melaksanakan shalat.
- Jika 3 tahun dibiasakan maka akan mudah ketika ia baligh untuk melakasanakannya.
- Kesalahan orang tua tidak bertahap dalam mendidik anaknya terutama pendidikan shalat.
1 thought on “KEMPING DAN PENGARUHNYA PADA ANAK”