HUKUM ORANG JUNUB
Oleh Ust. Abu Rufaydah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,
لَقِيَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَرِيقٍ مِنْ طُرُقِ الْمَدِينَةِ، وَهُوَ جُنُبٌ فَانْسَلَّ فَذَهَبَ فَاغْتَسَلَ، فَتَفَقَّدَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جَاءَهُ قَالَ: «أَيْنَ كُنْتَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ» قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَقِيتَنِي وَأَنَا جُنُبٌ فَكَرِهْتُ أَنْ أُجَالِسَكَ حَتَّى أَغْتَسِلَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سُبْحَانَ اللهِ إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَا يَنْجُسُ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketemu Abu Hurairah di salah satu jalan madinah. Ketika itu, Abu Hurairah sedang junub. Kemudian Abu Hurairah pergi diam-diam dan dia mandi junub. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kehilangan dan mencarinya. Ketika Abu Hurairah datang, beliau bertanya, ’Tadi kamu kemana, hai Abu Hurairah?’ ’Wahai Rasulullah, anda menemuiku sementara aku junub, aku tidak ingin duduk bersama anda, hingga aku mandi terlebih dahulu.’ Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’Subhanallah, sesungguhnya orang mukmin tidak najis.’
Dalam riwayat Bukhari terdapat keterangan,
فَأَخَذَ بِيَدِي، فَمَشَيْتُ مَعَهُ حَتَّى قَعَدَ، فَانْسَلَلْتُ
”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tanganku, kemudian aku berjalan bersama beliau, hingga beliau duduk. Lalu aku pergi diam-diam..” (HR. Bukhari 285 dan Muslim 371).
MAKNA JUNUB
- Junub bermakna Jauh, seperti dalam surat An-Nisaa ayat 36.
- Imam Syafi’I rahimahullah berkata : “Dinamakan Junub karena telah bercampur, dimana orang arab ketika mengatakan Ajnaba ar-Rajulu maknanya telah bercampur dengan istrinya (jima’).
FAIDAH HADITS
- Dianjurkan untuk bersuci ketika duduk bersama ulama untuk memuliakan dan menghormati kedudukan mereka.
- Dianjurkan kepada setiap penuntut ilmu untuk memperbagus penampilannya ketika akan menghadap gurunya. Yaitu dengan memotong kuku, menghilangkan bau badan dan yang lainnya.
- Seorang guru ketika mendapati pada muridnya apa yang menyelisihi kebenaran, maka hendaknya bertanya dahulu, sebelum menghukuminya.
- Kata Subhanallah digunakan ketika mendapati perkara-perkara yang menakjubkan. Baca juga SEMESTA BERTASBIH
- Tidak mengapa bagi orang yang junub untuk mengakhirkan mandi, hanya saja yang lebih utama menyegerakan.
- Jika belum mandi, dianjurkan berwudhu.
- Hadist ini menunjukkan bahwa seorang muslim selama hidup dan matinya dalam keadaan suci.
- Adapun orang kafir jumhur ulama mengatakan sama seperti orang muslim. Adapun firman Allah :
إِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ
Sesungguhnya orang-orang musrikin itu najis. (QS. At-Taubah : 28).
Maksud dari ayat ini yaitu najis secara keyakinan, bukan najis secara jasad.
- Jika jasad orang muslim dan kafir itu suci, demikian juga dengan keringat dan ludahnya suci dalam kondisi junub atau tidak.
- Keringat orang junub dan haid tidak najis.
- Imam Malik rahimahullah berdalil dengan hadits ini larangan menikah dengan wanita Ahli Kitab.
Referensi.
Taisir Al Allam Syarah Umdatul Ahkam
Al A’lam Bi Fawaid Umdatul Ahkam
📚 Artikel ini disebarluaskan oleh
@CKS (Cianjur kota Santri).
🌍www.cianjurkotasantri.com/wp/wp.
🌐 IG, FP . Cianjurkotasantri
join Telegram klik : Bit.ly/1S79GTK
📱 Atau Via WA ketik Nama#L/p#alamat# kirim ke 0859 38 50000 4