ORANG TUA ADALAH GURU PERTAMA [2]
Adapun dalil-dalil yang menjelaskan kewajiban mendidik anak ada pada orang tua adalah sebagai berikut :
1. Ajarkanlah shalat pada anak kalian pada usia tujuh tahun, pukullah mereka jika mereka enggan pada usia sepuluh tahun, pisahkan antara tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya).
2. Tidak ada pemberian yang lebih baik dari orang tua kepada anaknya melebihi adab yang baik.” (HR. Ahmad dan At-Tirmizi).
3. “Bahwa seseorang dari kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya daripada ia bersedekah setiap hari sebanyak setengah sha’ kepada orang-orang miskin. (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, dan Al-Baihaqi).
4. Dari Sa’id dan Ibnu Abbas Radhiallahu Anhum, Rasulullah bersabda : Siapa yang mendapatkan anak, maka hendaknya ia memberi nama yang baik dan mendidiknya dengan baik. Dan jika ia telah mencapai baligh, maka hendaknya ia menikahkannya, karena jika anak mencapai baligh tapi tidak menikahkannya, kemudian anaknya berbuat zinz, niscaya dosanya ditanggung orang tuanya. (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman 8299, hadits ini didho’fkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah dalam Silsilah Adh-Dha’ifah 737 karena didalamnya ada Syaddad bin Sa’id Ar-Raasibi).
5. Abdullah bin Umar Radhiallahu Anhuma berkata : “Ajarkanlah anakmu, karena engkau akan ditanyakan tentang dirinya, apa yang engkau telah didik kepadanya ? Apa yang engkau ajarkan kepadanya ? Dan sebaliknya ia akan dipertanyakan tentang baktinya kepadamu serta ketaatannya kepadamu.” (Syu’abul Iman 6/400 hadits no. 8662).
6. Dan masih banyak Atsar dari para ulama yang menjelaskan hal ini diantaranya Abu Abdillah Adil Al-Ghomidi dalam kitab Al-Jaami Fii Ahkami wa Adabish Shibyaan hal . 21-26.
Dengan dasar inilah para ulama salaf tidak menganggap mudah pendidikan. Bahkan sebaliknya mereka melihat bahwa pendidikan adalah suatu kewajiban agama, yang sama setatusnya seperti shalat, puasa, shaum dan kewajiban agama lainnya. Oleh karena itu, ketika mereka berbicara tentang rukun-rukun dan kewajibannya, mereka juga menekankan masalah pendidikan sehingga orang tua dan para pendidik tidak menganggap pendidikna sebagai perkara yang sunnah, tanpa adanya beban baginya. Padahal kenyataannya sebaliknya, yaitu jika ia mendidik maka ia dijaga dan diselamatkan dari api nereka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Sebaliknya, jika ia melakukan atu menyia-nyiakan, niscaya dirinya dan keluarganya tidak dijaga dari api neraka…. (Syaikh Abdul Mun’im Ibrahim dalam Tarbiyatul Banaat fil Islam).
Bersambung…
Abu Rufaydah Endang Hermawan.