KETIKA AKU JATUH CINTA

Loading

KETIKA AKU JATUH CINTA

 

Allah Ta’ala berfirman;

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali Imran : 14).

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Diberi rasa cinta padaku dari dunia yaitu wanita dan wangi-wangian dan dijadikan penyejuk mataku dalam shalat.” [HR. An Nasai no. 3939, dinilai hasan shahih oleh Al-Albani, Lihat Al Misykah no. 5261 dan Shahih Al Jaami’ Ash Shagir no. 3124]

Allah Dzat pemilik cinta yang sempurna, diantara nama Allah adalah al-Waduud yaitu Dazat Yang Maha Mencinta. Dunia ini tercipta karena cinta. Buah dari cinta Allah pada makhluk-Nya tergambar dari keindahan ciptaan-Nya. Ayat di atas menjelaskan bahwa cinta adalah fitrah manuisa, sehingga cinta pada wanita menjadi urutan pertama sebelum anak-anak, harta dan yang lainnya. Artinya cinta adalah bagian terpenting dalam kehidupan.

Oleh karena cinta itu anugrah maka cinta akan menjadi indah, menyenangkan jika manusia menyadari sepenuhnya bahwa cinta dari Allah maka lakukan semua hal tentang cinta sesuai dengan aturannya. Lakukan hal-hal berikut jika cinta datang;

  1. Menyadari bahwa cinta adalah anugrah.

Ketika kita menyadari bahwa cinta adalah anugrah yang Allah berikan, maka wajib bagi kita untuk menjaganya supaya cinta tidak berbuahkan petaka. Jika hal itu kita jaga dari awal tentu kita tidak mudah jatuh cinta, apalagi jatuh cinta yang salah. Cinta termasuk rizki yang Allah berikan kepada hamba-Nya, karena itu ada yang bersyukur dan ada juga yang kufur.

  1. Curhat kepada Allah.

Ketika jatuh cinta, maka lakukan shalat istikharah. Jangan terburu-buru curhat dengan teman. Karena teman belum berpengalaman, kalau pun dia berpengalaman, dia tidak akan tahu apa yang terjadi pernikahan setelah 10 tahun, 20 tahun dan seterusnya. Karena itu kita butuh petunjuk dari Allah

Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ

“Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu”

Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a: “

Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.

 

  1. Mengontrol Perasaan Cinta

Hal yang paling sulit dilakukan oleh orang yang jatuh cinta adalah bersikap objektif, karena tatapan cinta akan menutup semua aib, sebagaimana pandangan kebencian menutup kebaikkan. Mengontrol perasaan cinta tidak mudah, tapi dengan memohon kepada Allah segalanya akan ringan. Kebanyakan orang yang terlanjut jatuh cinta nalar dan agalnya sudah tidak normal. Update status di media sosial, ingin terus berkomunikasi dan bersama. Ingetlah dia belum halal. Teringat dosa akan menjadi temeng dan mengetahui Allah maha melihat dan menyaksikan adalah obatnya.

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah : 24).

Jika kepada istri cinta yang melalaikan kepada Allah dan rasulnya harus kita hindari, apalagi masih calon.

 

  1. Gunakan Syari’at sebagai payung hukum.

Jangan salah langkah dari awal, karena cinta adalah anugrah dan pernikahan adalah ibadah, maka jadikan syariat sebagai payung hukum dalam segala perkara, terutama ketika kita jatuh cinta.

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan. (QS. Al-Anfal : 24).

Kebahagiaan dan ketentraman itu ketika kita memenuhi panggilan Allah dan rasul-Nya, bukan melalaikannya, ketika jatuh cinta lalu maksiat kepada Allah dan Nabi-Nya, maka ia tidak memenuhi panggilan keduanya.

 

  1. Jangan Pacaran

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

كُـتِبَ عَلَـى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُـهُ مِنَ الـِزّنَا مُدْرِكٌ ذٰلِكَ لَا مَـحَالَـةَ : فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُـمَـا النَّظَرُ ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُـمَـا الْاِسْتِمَـاعُ ، وَالـِلّسَانُ زِنَاهُ الْـكَلَامُ ، وَالْيَـدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْـخُطَى ، وَالْقَلْبُ يَـهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَ يُـكَـذِّبُـهُ

“Telah ditentukan atas anak Adam (manusia) bagian zinanya yang tidak dapat dihindarinya : Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah dengan meraba atau memegang (wanita yang bukan mahram, pen.), zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah menginginkan dan berangan-angan, lalu semua itu dibenarkan (direalisasikan) atau didustakan (tidak direalisasikan) oleh kemaluannya” (HR Bukhari-Muslim).

Tidak ada pacaran yang kosong dari saling menatap, saling berhayal dan saling berkomunikasi. Pacaran adalah jalan terdekat menuju perzinaan. Karena itu berlindunglah kepada Allah dari buruknya pacaran.

 

  1. Fit And Proper Test.

Artinya  test yang diadakan untuk menemukan individu yang pantas dan layak menjadi pendaming kita. Jangan tergesah-gesah, tapi lakukan apa yang dilakukan oleh Khadijah ketika ia mulai kagum dengan sosok pemuda yang bernama Muhammad, ia baru mendengar dari orang bagimana kejujuran dan ketinggian akhlaknya. Maka khadijah menguji dengan bisnis bersama, bisnis kala itu harus menempuh jarak yang jauh ke Syam. Dengan safar maka akan terlihat hakikat sifat dan tabiatnya dan dengan uang akan terlihat amanatnya.

 

  1. Iman Kepada Taqdir

Yang sulit diyakini oleh orang yang pacaran adalah iman kepada taqdir. Keyakinan bahwa Allah telah menjadikan makhluknya berpasang-pasangan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 59)

Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan,

جميع المخلوقات أزواج: سماء وأرض، وليل ونهار، وشمس وقمر، وبر وبحر، وضياء وظلام، وإيمان وكفر، وموت وحياة، وشقاء وسعادة، وجنة ونار، حتى الحيوانات [جن وإنس، ذكور وإناث] والنباتات

“Setiap makhluk itu berpasang-pasangan. Ada matahari dan bumi. Ada malam dan ada siang. Ada matahari dan ada rembulan. Ada daratan dan ada lautan. Ada terang dan ada gelap. Ada iman dan ada kafir. Ada kematian dan ada kehidupan. Ada kesengsaraan dan ada kebahagiaan. Ada surga dan ada neraka. Sampai pada hewan pun terdapat demikian. Ada juga jin dan ada manusia. Ada laki-laki dan ada perempuan. Ada pula berpasang-pasangan pada tanaman.”

Apa Hikmahnya?

Ibnu Katsir melanjutkan,

ولهذا قال: { لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ } أي: لتعلموا أن الخالق واحدٌ لا شريك له

“Oleh karena itu Allah menyatakan ‘supaya Kami mengingat kebesaran Allah’, yaitu supaya kalian mengetahui bahwa Pencipta itu semua hanya satu, Dia tidak bersekutu dalam hal itu.”

Jika Allah menjadikan semua makhluk-Nya berpasang-pasangan, maka yakinilah bahwa Allah pun terlah menyiapkan pasangan terbaik untu kita, karena itu tempuhlah dengan cara yang syar’i. Dengan beriman kepada Allah dan taqdir-Nya maka akan menentramkan jiwa, karena cinta itu penyakit dan obatnya adalah pernikahan. Jika berlum junjung jodohnya maka bersabarlah.

 

  1. Teladani Mereka

Kisah cinta bukan perkara baru. Sejak terciptanya manusia maka cinta sudah hadir untuk menghiasi lembaran kehidupan. Cerita dan kisah cinta orang-orang yang shaleh penting untuk kita baca, bukankah Nabi kita pun pernah jatuh cinta ? bukankah Khadijah pun mencintai Muhammad kala itu. Maka kisah-kisah mereka jadikan teladan dalam kehidupan kita.

Disadur dari ceramah Ust. Muhammad Nuzul Dzikri, Lc Hafidhahullah dengan beberapa tambahan

Cianjur, 2 Shafar 1441 H
Abu Rufaydah

Leave a Comment