- Niat yang shahih.[1]
- Berakhlak dengan akhlak al-Qur’an.[2]
- Berusaha membaca al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.[3]
- Memelihara adab-adab membaca al-Qur’an.
- Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan Qiyamul lail.[4] [5]
- Banyak berpuasa.
- Banyak bersedekah.
- Banyak menangis.
- Banyak diam.[6]
- Tidak bergantung pada manusia.[7]
- Tidak menjadikan al-Qur’an sebagai lahan mencari makan.
- memperbanyak tilawah al-Qur’an dan mengulang-ulangnya.[8]
- Mengagungkan Al-Qur’an [9] [10]
- Menghiasi diri dengan taqwa kepada Allah [11]
Disadur dari kitab Mausu’atul Adab secara ringkas
📝 Ust. Abu Rufaydah, Lc. MA Hafidhohullah
📚 Artikel ini disebarluaskan oleh
@CKS (Cianjur kota Santri).
🌍www.cianjurkotasantri.com.
🌐 IG, FP . Cianjurkotasantri
join Telegram klik : Bit.ly/1S79GTK
📱 Atau Via WA ketik Nama#L/p#alamat# kirim ke 085624098804
[1] QS. al-Bayyinah : 5
[2] HR. Muslim 700 dari Aisyah.
[3] HR. al-Bukhari 5027 dari Utsman bin Affan.
[4] QS. adz-Dzaariyaat : 17-18 dan QS. Az-Zumar : 9
[5] Mukhtashar Qiyamul Lail karya al-Marwazi hlm 51 dan at-Tibyan an-Nawawi hlm 4 dari perkataan Abdullah bin Mas’ud.
[6] QS. al-Mu’minuun : 3 dan at-Tibyan an-Nawawi hlm. 44.
[7] ibid
[8] Dikeluarkan oleh Ibnu Nashr dalam Qiyamul Lail hlm.73 dari Ibnu ‘Umar. Al-Albani mengatakan di dalam silsilah Ahaadits ash-Shohiihah 597 bahwa sanadnya shahih, semua perawinya tsiqat (terpercaya), yakni perawi al-Bukhari dan Muslim
[9] Qs. Al-A’raf: 204
[10] HR. Al-Bukhari 4526 dari Nafi’
[11] Referensi tambahan: AT-Tibyan fii Hamlatil Qur’aan karya An-Nawawi, Mukhtashar Qiyamul Lail karya al-Marwazi, at-Tajwid wa ‘Ulumul Qur’aan karya ‘Abdul Badi’ Shaqar, muqaddimah kitab Ithafu Fudhalaail Basyar karya al-Banna dan Sya’baan Ismail, dll.
Related Post
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.