5 total views, 1 views today
Hajar menggadaikan kehidupannya agar anaknya hidup dengan kehidupan yang baik dan anaknya adalah buah ranum yang mendatangkan manfaat dengan izin Allah. Siapa saja yang membuka lembaran kehidupan Nabi Ismail, ia pasti mendapati kehidupannya serat dengan aroma wangi dan parfum harum. Kehidupan Nabi Ismail Alihis Salam menegaskan bahwa beliau adalah seorang laki-laki dengan segala makna laki-laki itu sendiri. Beliau sabar terhadap musibah dan cobaan yang datang kepadanya, ridha dengan qadha’ dan takdir Allah. Beliau tanaman baik milik ibu yang juga baik. Apakah semua ini terjadi begitu saja tanpa adanya pendidikan dan peran seorang ibu ?
Kisah sebaiknya, kita lihat contoh pada Istri Nabi Nuh Alahis Salam yang gagal dalam mendidik anaknya, akhlak buruk lebih mendominasinya, akibatnya fitrahnya hancur lebur dan ia tidak mampu mendidik anaknya dengan baik. Akibatnya, anaknya menjadi kafir seperti dirinya. Pada kedua contoh diatas, kita lihat bahwa ayah keduanya adalah Nabi dan keduanya pasti mendidiknya dengan baik tanpa ada keragu-raguan didalamnya. Tapi, ibu mempunyai peran lebih besar dan lebih perpengaruh pada anak-anaknya.
Contoh lain ada pada Mariyam binti Imran yang mampu mendidik Isa Alahis Salam, Asiah istri Fir’aun yang sukses mendidik Musa Alaihis Salam ditengah keluarga yang dictator dan kejam. Dalam buku yang ditulis oleh Ustadz Dr. Sufyan bin Fuad Baswedan, MA Hafidhohullah yang berjudul Ibunda Para Ulama, beliau menulis beberapa ulama dari kalangan sahabat dan tabi’in yang sukses dalam mendidik anaknya. Atau buku yang ditulis oleh Syaikh Dr. Abdullah Al-Luhaidan dan Syaikh Dr. Abdullah al-Muthawwi’ yang berjudul Aitam Walakin Udzoma menyebutkan beberapa ulama yang lahir dalam keadaan yatim, diantaranya sahabat Nabi, Zubair bin Awwam, Abu Hurairah, Umar bin Sa’id al-Anshari Radhiallahu Anhum, atau ulama seperti Imam Sufyan Ats-Tsauri, Imam Syafi’I, Imam Ahmad bin Hanbal, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Syaikh Al-Amin Asyinqithi, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di, Syaik Abdul Aziz bin Baz dan yang lainnya. Dari contoh kehidupan diatas, maka jelaslah bahwa peran ibu sangat penting bagi pendidikan anak. Maka musuh-musuh islam sangat gencar memperdayai wanita agar keluar dari fitrahnya.
bersambung….
📝 Abu Rufaydah Endang Hermawan.
Artikel ini disebarluaskan oleh @CKS (Cianjur kota Santri). www.cianjurkotasantri.com
IG. cianjurkotasantri
Ikutilah Grup KIPAS (Kajian Pendidikan Islam) via Telegram di : Bit.ly/1S79GTK
Atau Via WA dengan mengetik Daftar#Nama#L/P#Alamat kirim ke 085624098804
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.