NABI SAJA TAKUT DENGAN KESYIRIKAN BAGAIMANA DENGAN KITA ?
Allah Ta‘ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ أَنْ نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa; ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala’.(QS. Ibrahim [14]: 35)
Nabi Ibrahim menyembah Allah ta‘ala dengan menjadikan diri dan anak cucunya sejauh-jauhnya dari penyembahan terhadap berhala. Padahal beliau adalah al-Khalil (derajat tertinggi kecintaan Allah terhadap hamba). (lihat al-Mulakhash fi Syarh Kitab at-Tauhid, hlm. 42-43).
Ada seorang ulama bernama Ibrahim at-Taimi rahimahullah, ketika membaca ayat ini beliau berkomentar,
وَمَنْ يَأْمَن البَلاَء بَعْدَ إِبرَاهِيْم؟
“Siapa yang merasa aman dari bala’ setelah Ibrahim?” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Tafsir Ath-Thobari)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
يَنْبَغِي لِكُلِّ دَاعٍ أَنْ يَدْعُوَ لِنَفْسِهِ وَلِوَالِدَيْهِ وَلِذُرِيَّتِهِ
Hendaknya setiap da’i untuk mendo’akan kebaikan untuk dirinya, orang tuanya dan keturunannya. (Tafsir al-Qur’an al-Adhim).
Mujahid rahimahullah berkata : “Allah mengabulkan do’a Nabi Ibrahim untuk keturunannya, sehingga tidak ada satu keturunan pun yang menyembah berhala selama Nabi Ibrahim berdakwah. (Tafsir ath-Thobari)
Jika Nabi Ibrahim Alaihis Salam yang Allah puji dalam an-Nahl ayat 120 dengan empat pujian, tapi masih saja beliau khawatir terhadap diri dan keturunannya dari terjatuh kepada kesyirikan, maka apalagi dengan kita ?
FAIDAH AYAT :
- Anjuran untuk senantiasa berdo’a kepada Allah.
- Seorang hamba semakin sering berdo’a kepada Allah, maka ia akan semakin bahagia.
- Allah murka kepada orang yang tidak berdo’a kepada-Nya.
- Urgensi belajar ilmu Tauhid dan Aqidah dan menjadikannya sebagai prioritas utama dibandingkan ilmu lainnya.
- Seorang hamba percuma, jika ia terhindar dari riba, jauh dari kemaksiatan dan dosa, dan rajin ibadah, namun semua itu akan sia-sia jika tauhid dan aqidahnya rusak.
- Jika seorang Nabi saja begitu khawatir dan takut terjatuh kepada kesyirikan, apalagi kita hamba biasa tentunya harus lebih khawatir dan takut.
- Kekhawatiran seorang ayah adalah ketika anak dan keturuanannya terjerumus kepada kesyirikan.
- Disyari’atkan berdoa untuk kepentingan diri sendiri sekaligus untuk anak dan keturunan.
- Pelajaran pertama yang wajib seorang ayah ajarkan kepada anaknya adalah tentang tauhid.
- Keistimewaan Nabi Ibrahim dan keturunannya.
- Takut jatuh kepada kesyirikan, karena Nabi Ibrahim merupakan imam orang-orang yang hanif, bahkan beliau sendiri pernah menghancurkan berhala-berhala. Beliau saja takut terjadi penyembahan terhadap berhala. Lalu bagaimana dengan selain beliau ?
- Bantahan terhadap orang-orang yang bodoh yang menyangka tidak mungkin terjatuh kepada kesyirikan dalam islam, sehingga mereka merasa aman, dan akhirnya mereka pun terjatuh ke dalam kesyirikan.
- Allah mengabulakan do’a Nabi Ibrahim.
- Hendaknya meneladani kehidupan Nabi Ibrahim dan keturunannya.
- Memberbanyak do’a kepada Allah dengan do’a yang diajarkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukanmu sementara aku menyadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang aku lakukan sementara aku mengetahui dan menyadari.” (Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrod no. 551).
- Cara untuk terbebas dari berbagai macam kesyirikan adalah dengan menuntut ilmu syar’i.
Baca juga TUJUAN HIDUP
Disusun oleh Ust. Abu Rufaydah Endang Hermawan
Referensi :
- Kitab Tauhid
- Syarah Kitab Tauhid
- I’anatul Mustafid bi Syarah Kitab Tauhid.
- At-Tamhiid li Syarah Kitab at-Tauhid.
- Qaulul Mufid
- Tafsir al-Qur’an al-Adhim
- Tafsir ath-Thobari
- Al-Adabul Mufrad
- al-Mulakhash fi Syarh Kitab at-Tauhid
Salurkan donasi anda untuk perkembangan dakwah di Cianjur
BANK BNI Syari’ah
Norek. 05.94.24.45.86
a.n Yayasan Ibnu Unib
konfirmasi ke 0859 38 50000 4