Hadits kedua yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmizi, Rasulullah bersabda : Jika datang kepada kalian (orang tua wanita) seorang laki-laki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (putrimu). Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (HR. at Tirmizi. Syaikh al-Albani mengatakan hadits ini hasan lighairihi).
Kerusakan yang besar yaitu jika kalian tidak menikahkan putrinya kecuali hanya kepada yang memiliki harta dan kehormatan, akan banyak wanita menjanda dan lelaki menduda. Muncullah banyak fitnah zina. Dan berikutnya para orangtua menanggung aib dan munyebarlah fitnah dan kerusakan, yang berdampak pemutusan nasab, krisis kebaikan dan penjagaan diri (Al-Mubaarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi)
Hadist diatas ditujukan kepada setiap orang tua yang hendak menikahkan putrinya. Pilihlah pria yang baik agama dan akhlaknya. Memilih agamanya saja tidak cukup, karena berapa banyak pria yang baik agamanya namun tidak baik akhlaknya, juga sebaiknya, berapa banyak lelaki yang baik akhlaknya namun tidak beragama dengan baik. Maka sebaik-baiknya lelaki adalah yang terkumpul didalamnya dua keindahan, keindahan akhlak dan keindahan agamanya.
Dengan menikahkan wanita kepada pria yang baik agama dan akhlaknya, maka dengan akhlaknya ia akan memperlakukan istrinya dengan baik. Adapun baik agamanya maka ia akan memuliakan istrinya. Suatu saat, seseorang pertanya kepada Al-Hasan al-Bashri Rahimahullah: kepada siapa saya nikahkan putriku ? al-Hasan menjawab : Kepada orang yang bertakwa kepada Allah. Jika ia mencintainya, ia akan memuliakannya. Jika ia membencinya, ia tidak akan menzaliminya.
Al-Fudhail ibn Iyadh (wafat 187 H) Rahimahullah berkata : Malik ibn Dinar (Wafat 127 H) Rahimahullah melihat seorang lelaki yang jelek shalatnya, lalu ia berkata : “Aku sangat kasihan kepada keluarganya”. Lalu ditanyakan kepadanya : “Lelaki ini jelek shalatnya dan engkau kasihan terhadap keluarganya.” Lalu beliau menjawab : “Sesungguhnya dia pemimpin dikeluargaya, dan keluarganya darinya belajar”. (Hilyatul Aulia 2/383).
Wahai para wanita pandai-pandailah memilih calan pendampingmu. Seperti kepandaian Khadijah dalam mengungkapkan keinginan hatinya kepada Nabi Muhammad untuk dijadikan suaminya. Tanpa harus merendahkan harga diri dihadapan lelaki, tapi dengan cara yang dengannya engkau dimuliakan.
Wallahu A’lam.
Selesai …
Related Post
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.