10 CARA MELAPANGKAN DADA
Oleh Abu Rufaydah
Lapang dada dan ketentraman hati dan hilangnya kepenatan serta kesempitan dada adalah dambaan bagi setiap insan. Ketika manusia mendapatkan kedua hal di atas maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ia akan mendapatkan surga dunia sebelum surga akhirat yang sesungguhnya.
Untuk mencari kelapangan dada dan ketentraman hati banyak manusia yang mengorban dengan segala cara. Namun kebahagian dan kelapangan dada bersumber dari ridho Ilahi. Lihatlah bagaimana permohonan Nabi Musa Alaihis Salam kepada Allah tetkala ia diutus untuk mendakwahi Firáun, Allah berfirman :
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Musa berkata, ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ [Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)
Nabi Musa Alaihis Salam meminta kepada Allah agar dilapangkan dadanya dan dimudahkan urusannya. Ya, ketika dada terasa lapang maka kemudahan akan datang, terlebih ketika ia meminta kelapangan itu kepada Allah Taála. Allahlah yang melapangkan dada kita dari kesempitan hati dan dunia. Allah berfirman;
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (QS. Asy-Syarh : 1)
Dari sini kita sadar bahwa hanya Allah-lah yang memberi kelapangan dada kepada hamba-Nya. Karena itulah Prof. Dr. Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad Hafidhohullah menyebutkan dalam kitabnya Asyrah Asbab Liinshirahi Sodr ada dua perkara yang penting dalam kelapangan hati seorang hamba :
- Kelapangan dada tidak akan digapai kecuali atas taufiq dari Allah dan usaha seorang hamba.
- Kelapangan dada adalah anugrah dari Allah yang hanya bisa dicapai dengan ketaátan kepada Allah dan menjalankan syariát-Nya.
Karena itulah ketika seorang hamba menyadari dua perkara di atas maka ia akan nampak pada tiga hal;
- Menyiapkan diri untuk hari akhirat yang kekal.
- Menjauhi Dunia yang fana dan sementara.
- Siap menghadapi kematian dan menyiapkannya.
Berikut ini penulis rangkum 10 sebab menggapai kelapangan dada yang disadur dari kitab Asyrah Asbab Liinshirahi Sodr karya Prof. Dr. Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad Hafidhohullah diantaranya;
- Mentauhidkan Allah. Inilah sebab utama seorang hamba mendapatkan kelapangan dada.
- Cahaya dari Allah yang tertanam pada dada seorang hamba. Cahaya ini bersumber dari keimanan kepada Allah yang menyebabkan seorang hamba menjadi tentram dan lapang dadanya.
- Menuntut ilmu. Menuntut ilmu sumber dari kelapangan dada seorang hamba. Karena itulah semakin bertambah ilmu seseorang, maka semakin lapang dadanya dan tentram hatinya.
- Kembali dan bertaubat kepada Allah. Kembali kepada Allah dengan melakukan ketaátan adalah sebab seseorang mendapatkan kelapangan dada dan ketentraman hati. Karena ketaatan sumbur dari kelapangan dada.
- Senantiasa berdzikir kepada Allah. Allah menyebutkan dalam firman-Nya bahwa dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjaditentram.
- Berbuat baik kepada sesama manusia. Berbuat baik kepada sesama hamba termasuk yang menyebabkan dada seorang hamba menjadi lapang.
- Keberanian. Iya keberanian akan menyebabkan hati menjadi lapang dan tenang. Sebaliknya penakut dan pengecut akan dihantui dengan kegundahan dan kegalauan.
- Menjauhi segala mecam penyakit hati. Di antara penyakit hati yang menghilangkan kelapangan pada dada seorang hamba yaitu iri, dengki dan penyakit hati lainnya.
- Meninggalkan hal-hal yang tidak berguna. Meninggalkan ucapan yang tidak berguna, menjauhi pembicaraan yang tidak bermanfaat dan tidak melakukan perkara yang sia-sia termasuk yang menyebabkan seorang hamba lapang dadanya dan tentram jiwanya.
- Meneladani Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Dengan mengikuti Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dalam beragama, bermanhaj, bermuamalah dan seluruh aspek kehidupannya akan mendatangkan kelapangan dada dan ketentraman hati, bagaimana tidak bukankah Allah yang menyebutkan dalam firman-Nya akan kelapangan hati nabi dan rasul-Nya.
Semoga Allah memberikan kelapangan pada dada dan ketentraman hati kepada kita. Aamiin.