TAFSIR AL-FATIHAH #4

Loading

TAFSIR AL-FATIHAH #4
Oleh Abu Rufaydah

Allah Taála berfirman :

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Artinya: “Yang Menguasai pada hari pembalasan.”

TAFSIR AYAT :

Makna Al-Malik :

al-Malik secara bahasa maknanya yang memiliki atau menguasai. Disebutkan sebanyak 5 kali dalam al-Qurán.

Ibnu Jarir ath-Thobari rahimahullah berkata; al-Malik maknanya yaitu yang tidak ada kerajaan di atas-Ny dan tidak ada sesuatu kecuali dibawah naungan-Nya. (Tafsir ath-Thobari, 36/28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkat; yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Dialah Al-Malik yaitu yang Maha Memiliki dan mengendalik segala sesuatu tanpa berlebihan dan tanpa ada halangan. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/343).

Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata; “Sesungguhnya hakikat kekuasaan itu bisa sempurna dengan adanya pemberian, pencegahan, pemuliaan, penghinaan, pemberian pahala dan siksa, kemurkaan, keridhaan, penguasaan, pencabutan, pemuliaan orang yang berhak dimuliakan dan menghinakan kepada yang berhak dihinakan. (Thoruqul Hijratain, hlm 228).

Yaum artinya hari. Kata ini disebutkan sebanyak 472 kali di dalam al-Qurán dan sering kali disandarkan kepada kata al-Qiyamah.

ad-Diin artinya dalam ayat ini yaitu al-Jazaa (pembalasan). Ad-Diin memiliki lebih dari 9 makna dalam al-Qurán.

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

وَتَخْصِيْصُ المَلِكِ بِيَوْمِ الدين لا ينفيه عما عداه، لأنه قد تقدم الإخبار بأنه رب العالمين، وذلك عام في الدنيا والآخرة، وإنما أضيف إلى يوم الدين لأنه لا يدعي أحد هنالك شيئا، ولا يتكلم أحد إلا بإذنه

“Allah Yang Menguasai dikaitkan dengan hari pembalasan disebutkan khusus dalam ayat ini, bukan berarti Allah tidak menguasai lainnya. Ayat ini sudah didahului dengan ‘Rabbul ‘aalamiin’ (Allah itu Rabb semesta alam), ini menunjukkan bahwa Allah itu berkuasa di dunia dan akhirat. Dalam ayat ini dikhususkan pada yaumid diin (hari pembalasan, hari kiamat). Pada hari kiamat, tidak ada yang dapat menyeru dan berbicara melainkan dengan izin Allah.”

Ibnu ‘Abbas berkata tentang Maaliki Yaumid Diin,

لا يملك أحد في ذلك اليوم معه حكما، كملكهم في الدنيا. قال: ويوم الدين يوم الحساب للخلائق، وهو يوم القيامة يدينهم بأعمالهم إن خيرًا فخير وإن شرًا فشر، إلا من عفا عنه. وكذلك قال غيره من الصحابة والتابعين والسلف، وهو ظاهر

“Pada hari kiamat, tidak ada seorang pun yang bisa menghakimi seperti ketika ia memiliki kekuasaan (kerajaan) di dunia.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Yaumud diin adalah yaumul hisaab, yaitu hari setiap makhluk dihisab, yakni pada hari kiamat. Amalan setiap orang akan dibalas. Jika itu amalan baik, akan dibalas kebaikan. Jika itu amalan jelek, akan dibalas kejelekan. Hal ini dikecualikan jika kesalahannya telah dimaafkan.” Pendapat semacam ini dikatakan oleh para sahabat, tabiin, dan salaf lainnya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 1:203-204).

KANDUNGAN AYAT :

  1. Qirâ’ah (cara membaca) kata ini ada beberapa macam, di antaranya: Mâlik (memanjangkan mim-nya) serta Malik. Keduanya sama-sama sahih dan mutawâtir seperti disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsîr al-Qur’anul Adhim (I/133),, juga diriwayatkan dalam kitab Jâmi’ at-Tirmidzy dari Nabi shallallahu’alaihiwasallam. Sehingga tidak masalah jika sesekali kita membaca dengan bacaan pertama dan di lain kesempatan dengan bacaan kedua disebutkan dalam kitab Ad-Durr al-Mashûn (I/49).
  2. Maalik artinya Dzat yang memiliki kekuasaan atau penguasa. Penguasa itu berhak untuk memerintah dan melarang orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya. Dia juga yang berhak untuk mengganjar pahala dan menjatuhkan hukuman kepada mereka. Dialah yang berkuasa untuk mengatur segala sesuatu yang berada di bawah kekuasaannya menurut kehendaknya sendiri.
  3. Maalik maknanya penguasa atau pemilik. Sedangkan Malik maknanya raja. (Tafsîr ath-Thabary (I/150) dan ad-Durr al-Mashûn (I/48), Isirut Tafasir, I/13)
  4. Kedua makna ini sama-sama ada pada diri Allah jalla wa ‘ala. Penyebutan Allah sebagai Raja hari pembalasan mengisyaratkan bahwa di sana akan ditegakkan keadilan. Sedangkan penyebutan-Nya sebagai pemilik hari tersebut; mengisyaratkan bahwa pembalasan akan dilakukan dengan benar sesuai dengan cara yang telah ditentukan. (At-Tahrîr wa at-Tanwîr (I/174).
  5. Penggabungan antara dua makna tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan Allah ‘azza wa jalla adalah hakiki. Sebab ada di antara para makhluk yang menjadi raja, namun ia bukanlah sang pemilik kerajaannya. Dia hanyalah orang yang berlabel raja, tapi pada hakikatnya kekuasaan tidak di tangannya. Begitu pula ada di antara para manusia yang menjadi pemilik sesuatu, namun bukan seorang raja, sebagaimana kondisi kebanyakan orang. Adapun Rabb kita maka adalah Raja dan Pemilik. (Tafsîr al-Qurthuby (I/217) dan Tafsîr Juz ‘Amma (hal. 16).
  6. Yaumid diin adalah hari kiamat. Disebut sebagai hari pembalasan karena pada saat itu seluruh umat manusia akan menerima balasan amal baik maupun buruk yang mereka kerjakan sewaktu di dunia. Pada hari itulah tampak dengan sangat jelas bagi manusia kemahakuasaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya. Pada saat itu akan tampak sekali kesempurnaan dari sifat adil dan hikmah yang dimiliki Allah. Pada saat itu seluruh raja dan penguasa yang dahulunya berkuasa di alam dunia sudah turun dari jabatannya. Hanya tinggal Allah sajalah yang berkuasa. Pada saat itu semuanya setara, baik rakyat maupun rajanya, budak maupun orang merdeka. Mereka semua tunduk di bawah kemuliaan dan kebesaran-Nya. Mereka semua menantikan pembalasan yang akan diberikan oleh-Nya. Mereka sangat mengharapkan pahala kebaikan dari-Nya. Dan mereka sungguh sangat khawatir terhadap siksa dan hukuman yang akan dijatuhkan oleh-Nya. Oleh karena itu di dalam ayat ini hari pembalasan itu disebutkan secara khusus. Allah adalah penguasa hari pembalasan. Meskipun sebenarnya Allah jugalah penguasa atas seluruh hari yang ada. Allah tidak hanya berkuasa atas hari kiamat atau hari pembalasan saja (Taisir Karimir Rahman, hal. 39).
  7. Peringatan akan adanya hari pertanggungjawaban amalan kita semua, sebagaimana diisyaratkan dalam ayat keempat: “مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ” (Penguasa hari pembalasan).
  8. Ad-dîn dalam ayat ini bermakna pembalasan atau pengganjaran amalan. (Tafsîr ath-Thabary (I/157). Jadi yaumid dîn artinya adalah: hari pembalasan, yakni hari kiamat. (At-Tahrîr wa at-Tanwîr (I/176). Hari kiamat merupakan waktu pembalasan, sebagaimana dunia merupakan waktu untuk beramal. Ali bin Abi Thalib menasehatkan,

ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا؛ فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَل

“Dunia berjalan meninggalkan kita dan akhirat berjalan menghampiri kita. Masing-masing memiliki anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak-anak dunia. Hari ini adalah waktu beramal bukan pembalasan, dan kelak adalah hari pembalasan dan tidak ada kesempatan untuk beramal”.(HR. al-Bukhari).

9. Tidak ada kesempatan kedua dalam beramal, hanya ada pada ahari dimana kehidupan dunia masih nyata, ketika kematian telah tiba, maka kesempatan untuk bermal telah habis. Oleh karena itu ayat ini memotivasi kita untuk senantiasa ingat bahwa hari esok adalah hari pembalasan semua amalan yang baik dan yang buruk, sehingga saat ini kita memaksimalkan sisa usia kita untuk beramal.

10. Mengapa dalam ayat ini Allah disebutkan khusus sebagai penguasa hari pembalasan?

Sebagaimana telah maklum bahwa Allah adalah penguasa dunia maupun akhirat, sekarang maupun kelak. Namun kenapa dalam ayat ini Allah jalla wa ‘ala mengkhususkan diri-Nya sebagai penguasa hari kiamat?

Para ahli tafsir menjelaskan dalam kitab Tafsîr al-Baghawy (I/53) dan Tafsîr al-Qurthuby (I/220) memang di dunia ini ada penguasa-penguasa selain Allah, namun kekuasaan para makhluk di hari kiamat semuanya musnah, sampaipun mereka yang dahulunya ketika di dunia adalah para raja, presiden atau penguasa apapun juga. Tidak ada kekuasaan kecuali di tangan Allah, sebagaimana firman-Nya,

يَوْمَ هُم بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ، لِّمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

Artinya: “Hari ketika mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman), “Milik siapakah kekuasaan pada hari ini?”. Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan”. QS. Ghafir / al-Mukmin: 16.

Juga sabda Nabi shallallahu’alaihiwasallam,

يَقْبِضُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى الْأَرْضَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَطْوِي السَّمَاءَ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: “أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ مُلُوكُ الْأَرْضِ؟

“Pada hari kiamat, Allah tabaraka wa ta’ala menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya. Lalu ia berfirman, “Akulah Raja, di manakah para raja bumi?”. HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.

Jangankan untuk menjadi penguasa, hanya untuk berbicara pun mereka tidak bisa, kecuali dengan izin Allah jalla wa ‘ala.

يَوْمَ يَأْتِ لاَ تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ

Artinya: “Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya. Di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia”. QS. Hud: 105.

Kenyataan ini mestinya memberikan pelajaran berharga bagi umat manusia, terutama bagi mereka yang di dunia mendapat amanat kekuasaan. Hendaklah mereka tidak sewenang-wenang mempergunakan kekuasaannya. Kekuasaan yang mereka miliki hanyalah ‘titipan’ dari Allah ‘azza wa jalla dan bersifat semu. Kekuasaan yang mutlak dan hakiki hanyalah milik Allah jalla wa ‘ala. Jadikanlah kekuasaan tersebut sebagai sarana untuk menggapai keridhaan-Nya bukan wahana yang akan menghantarkan pada kehinaan dan kesengsaraan di alam sana.

Baca juga tafsir surat al Fatihah di TAFSIR AL FATIHAH AYAT 5

Disusun oleh Abu Rufaydah Endang Hermawan.

Cianjur, 4 Rajab 1439 H / 20 April 2018

Leave a Comment

kaisarpoker kaisarpoker
https://kurbali.com/doc/available/
https://rodithahotel.com/public/core/
https://smpn43sby.sch.id/sma/kaisarpoker/
https://banksyariahdanamulia.co.id/wap/scatter-hitam/
https://banksyariahdanamulia.co.id/log/available/
https://wayan.com.mx/doc/core/
situs slot togel
https://kaisarpoker.banksyariahdanamulia.co.id/
https://banksyariahdanamulia.co.id/wap/scatter-hitam
https://kaisarpoker.banksyariahdanamulia.co.id
https://banksyariahdanamulia.co.id/wap/scatter-hitam https://banksyariahdanamulia.co.id/public/crownking/ https://4csupremelawint.com/doc/kaisarpoker/ https://cianjurkotasantri.com/wap/superkaisar/
slot gacor
https://kaisarpoker.missteeninternational.us/ https://www.phprentacar.ro/doc/superkaisar/ https://kaisarpoker.camaraayacucho.org.pe/
kaisarpoker
kaisarpoker
grafindo.id
kaisar-poker.banksyariahdanamulia.co.id
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
situs anti rungkat
kaisarpoker
kaisarpoker
bandar slot
kaisar poker
situs anti rungkat
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
situs anti blokir
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
Link Alternatif Terbaru Global
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
kaisarpoker
sudirman168
kaisarpoker
slot asia
terminal4d
situs toto slot
kaisarpoker
situs anti rungkat
situs slot togel
slot anti rungkat
bandar bola slot
bocoran parlay
situs slot pakai qris
slot bet 200
slot gampang maxwin
slot asia
slot gacor
slot anti lag
situs anti blokir
slot gacor sudirman168
kaisarpoker anti rungkat
sudirman168
slot gampang scatter kaisarpoker
kaisarpoker
slot dana sudirman168
scatter hitam
slot online kaisarpoker
situs slot sudirman168
slot gacor sudirman168
rtp slot sudirman168
situs anti rungkat sudirman168
scatter hitam mahjong wins 3
sudirman168
sudirman168
sudirman168
sudirman168
situs sudirman168
sudirman168
sudirman168
slot gacor
scatter hitam
scatter hitam
scatter hitam
toto slot
scatter hitam
sudirman168 login
sudirman168 link alternatif
slot gacor dana
slot dana sudirman168
situs sbobet
sudirman168
situs sudirman168
scatter hitam
terminal4d
slot dana
slot dana
slot dana
slot dana gacor
slot dana gacor
slot danahttps://depilacionestiloup.ar/
bandar slot
slot gacor
Situs toto slot hari ini
slot togel
slot asia
Daftar situs slot togel terpercaya 2024