RAMADHAN BULAN AMPUNAN
Oleh Abu Rufaydah
Ramadan adalah bulan al-Qur’an…
Semoga kita diberikan taufiq untuk senantiasa membaca al-Qur’an. Setelah lembaran demi lembaran al Qur’an kita baca maka kita dapati bahwa al Qur’an adalah anugrah terindah yang Allah berikan kepada kita. Maka berbahagialah…. Namun di sisi lain kita sedih dengan kondisi kita sendiri. Bagaimana kesedihan itu tidak membuat kita larut didalamnya. Sedangkan Allah selalu memuji hamba-hamba-Nya dan mencintai-Nya. Diantara sifat-sifat yang Allah cintai pada hambanya adalah;
Allah berfirman,
وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS.Al-Baqarah : 195)
Setelah berulang kali kita baca ayat ini, bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang berbuat baik. Namun kesedihan itu semakin mendalam karena kita menyadari bahwa sedikit sekali kebaikan yang kita lakukan.
Allah berfirman,
,وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Ali ‘Imron [3] : 146)”.
Iya… Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang bersabar, namun setelah kita melihat kepribadian kita yang tidak sabar dengan apa yang terjadi kepada kita.
Allah berfirman,
فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (Q.S Ali ‘Imran:76).
Namun kita dapat pada diri kita ketakwaan itu begitu rapuh dan lemah.
Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Sesungguhnya Allâh menyukai orang-orang yang berlaku adil. [al-Mumtahanah/60:8].
Ketika kita bermuhasabah kita sadar bahwa kita selalu berlaku dzalim.
Ketika lembaran demi lembar kita buka dan baca, kesedihan itu semakin bertambah karena Kita bukan orang yang baik, bukan orang yang sabar, kita bukan pula orang bertakwa dan adil.
Sahabat…
Tidak perlu putus asa dari rahmat Allah, lalu kita bersedih karena kita tidak termasuk hamba yang Allah cintai. Tapi setidaknya ada satu ayat dari ribuan ayat yang terdapat dalam Al Quran yang Allah berikan kepada kita, sebagai hiburan dan kabar gembira.
Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Artinya : Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” [Al-Baqarah : 222]
Sahabat,,,
Allah tidak saja cinta kepada hamba-Nya yang berbuat baik, bertaqwa, bersabar dan berbuat adil. Dan kita bukan termasuk bagian mereka. Namun setelah harapan untuk dicintai Allah itu masih ada walaupun kita bergelimang dosa.
Sahabat…
Ramadhan adalah momen yang tepat untuk mengakui dosa, bertaubat, dan memohon ampunan kepadanya.
Perhatikan hadits-hadits berikut ini.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang puasa Ramadhân karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat”.(HR. Muttafaq Alaihi)
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat”. (HR. Muttafaq Alaih).
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
‘Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku].” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّة
Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang datang kepadanya Ramadhan kemudian bulan tersebut berlalu sebelum diampuni untuknya (dosa-dosanya), Sungguh sangat terhina dan rendah seseorang yang mendapati kedua orangtuanya lalu keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga”. HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al jami’.
Coba baca dan perhatikan hadita-hadist dan doa di atas.. Semua menjanjikan ampunan dosa dan Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang kembali dan bertaubat kepadanya. Maka mari kita manfaatkan disisa ramadhan ini dengan bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah sehingga ketika ramadan itu berlalu, do’a pun Allah ampuni. Aamiin..
Namun sangat disayangkan jika ramadhan adalah bulan ampunan, tapi kita justru melakukan dosa dan maksiat di dalamnya. Wal Iyyadzubillah
Abu Rufaydah Endang Hermawan Unib.