10 total views, 2 views today
ISTIGHOTSAH
Endang Hermawan Unib
Istighotsah yaitu meminta bantuan agar selamat dari kebinasaan dan kesulitan.
Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata : “Istighotsah tidak akan terjadi kecuali karena kepanikan, ketakutan dan kekhawatiran. (Taisiirul Usul, 106).
Dr. Abdul Muhsin al-Qosim mengatakan bahwa perbedaan Istiqotsah dengan do’a yaitu berIstighotsah tidak akan terjadi kecuali karena kesusahan dan kesulitan. Adapun do’a dilakukan dalam segala hal dalam keadaan lapang ataupun sempit. Sedangkan perbedaan Istighotsah dengan Isti’adzah yaitu Istighotsah adalah memohon kepada Allah agar dihilangkan semua kesulitan sedangkan Isti’adzah adalah memohon perlindungan kepada Allah. (Taisiirul Usul, 106).
Dalam Syarah Usul Ats-Tsalatsah dijelaskan bahwa Istighotsah ada empat macam;
- Meminta Bantuan kepada Allah.
Ini adalah amalan kebaikkan yang paling utama dan sempurna, dan inilah yang dilakukan oleh para rasul dan para pengikutnya, berdasarkan dalil dalam al-Qur’an Surat al-Anfal : 9, Allah berfirman:
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS. Al-Anfaal: 9).
Ayat ini turun saat perang badar berlangsung, ketika Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam melihat pasukan musuh lebih banyak maka beliah beristiqotsah kepada Allah :
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ
“Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.” (HR. Muslim no 1763).
- Meminta bantuan (Istighotsah) kepada orang yang telah mati atau orang hidup tapi tidak hadir (di hadapannya) dan tidak mampu memberikan bantuan.
Ini termasuk syirik karena berkeyakinan orang tersebut memiliki sesuatu kekuatan luar biasa, sehingga secara tidak langsung ia memberikan kepadanya sebagaian dari sifat rububiyyah. Allah berfirman;
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).” (QS. An-Naml : 62)
- Meminta bantuan kepada orang yang masih hidup yang hadir di hadapannya dan mampu memberikan bantuan yang diinginkan. Allah berfirman :
فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِن شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيْهِ
Maka orang yang dari golongan Musa meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. (QS. Al-Qoshosh : 15).
- Meminta bantuan kepada orang yang masih hidup yang tidak mampu memberikan bantuan.
Permintaan seperti ini walaupun tidak memiliki keyakinan bahwa yang dimintai bantuan itu memiliki kemampuan luar biasa. Seperti orang yang tenggelam meminta bantuan kepada orang yang lumpuh, ini jelas tidak ada gunanya dan merupakan penghinaan kepada orang tersebut. Maka hal ini dilarang karena alasan tersebut. Atau dikhawatirkan orang lain tertipu sehingga berkeyakinan, orang yang lumpuh memiliki kekuatan ghaib yang luar biasa.
Referensi:
- Syarah Usul Ats-Tsalatsah Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin
- Taisirul Usul Syarah Tsalatsah al-Usul karya Dr. Abdul Muhsin al-Qosim.
About the author
Endang Hermawan
Abu Rufaydah Endang Hermawan, Lc. MA. Beliau Lahir di Cianjur tahun 1989 Pendidikan Formal 1. SDN Citamiyang 2. SMP T dan SMA T di PONPES Al-Ma’shum Mardiyah 3. S1 Pendidikan Agama Islam di STAINDO 4. S1 Syari’ah di LIPIA JAKARTA 5. S2 Tafsir al-Qur’an PTIQ Jakarta Saat ini membina Yayasan Ibnu Unib untuk pembangunan Masjid dan Sumur dan Ketua Yayasan Cahaya Kalimah Thoyyibah bergerak di Pendidikan, Sosial dan Dakwah
Related Post
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
VIDEO SINGKAT
DONASI DAKWAH CIANJUR

Leave a comment
You must be logged in to post a comment.