CITAYAM FASHION WEEK DITUTUP ?

Loading

CITAYAM FASHION WEEK DITUTUP ?
Oleh Abu Rufaydah

Beberapa pekan ini jagad media sosial diramaikan dengan Citayam Fashion Week yang diselenggarakan di Zebra Cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Bahkan sampai terdengar oleh media asing yang turut menyeroti keramaian Citayam Fashion Week. Dengan menampilkan beragam model busana gaya anak muda-mudi yang nyentrik, mengundang para public figure terutama para akrtis dan pejabat untuk meramaikan.

Pro kontra keberadaan Citayam Fashion Week menjadi perbincangan di tengah masyarakat diantaranya penggunaan Zebra Cross yang berdampak pada kemacetan, selain tempatnya sempit juga jalur Dukuh Atas termasuk jalur padet. Di sisi lain para pemerhati Fashion menolak Citayam fashionWeek ditutp dengan bergam alasan yang dikemukakan.

Lalu bagaimana menurut timbangan syariát melihat fenomena tersebut ? berikut ini kami sajikan beberapa pendapat, semoga bermanfaat.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ » . فَقَالُوا مَا لَنَا بُدٌّ ، إِنَّمَا هِىَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا . قَالَ « فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلاَّ الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا » قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ قَالَ « غَضُّ الْبَصَرِ ، وَكَفُّ الأَذَى ، وَرَدُّ السَّلاَمِ ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ ، وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ »

Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan”. Mereka bertanya, “Itu kebiasaan kami yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi majelis tempat kami bercengkrama”. Beliau bersabda, “Jika kalian tidak mau meninggalkan majelis seperti itu maka tunaikanlah hak jalan tersebut”. Mereka bertanya, “Apa hak jalan itu?” Beliau menjawab, “Menundukkan pandangan, menyingkirkan gangguan di jalan, menjawab salam dan amar ma’ruf nahi munkar.” (HR. Bukhari, no. 2465)

Hadits di atas menunjukkan bahwa duduk-duduk di pinggir jalan dengan berbagaikegiatannya sudah ada sejak dahulu bahkan hal itu dilakukan oleh generasi terbaik umat ini. Karena itulah Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menegur para sahabat yang memiliki kebiasaan tersebut. Namun para sahabat menyampaikan alasan keberadaan mereka di pinggir jalan. Lalu Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam memberikan nasihat jika mereka tetap berada di sana, yaitu agar mereka menunaikan hak jalan dari mulai menundukkan pandangan, menyingkirkan gangguan, menjawab salam dan amar ma’ruf nahi munkar.

Jika kita timbang keberadaan Citayam Fashion Week dengan hadits di atas, maka;

  1. Menundukkan pandangan. Ini sulit diterapkan mengingat para model yang melintasi Zebra Cross mengumbar aurat yang ingin dilihat dan yang dipingggir jalan justru melihat bahkan mendekomentasikannya melalui vidio dan foto lalu mempublikasikannya ke media sosial.
  2. Menyingkirkan gangguan di jalan. Menyingkirkan duri maksudnya menghilangkan semua gangguan di jalan termasuk menyingkirkan duri, namun yang terjadi justru Citayam Fashion Week mengganggu para pengendara dan yang melintasi kawasan tersebut.
  3. Menjawab salam. Minimnya pengetahuan agama para muda-mudi yang meramaikan lokasi tersebut berdampak kepada hilangnya adab dan akhlak di tengah masyarakat. Jangankan menjawab salam bisa jadi perkara-perkara pokok agama saja tidak paham.
  4. Amar ma’ruf nahi munkar. Ini tentu lebih sulit lagi, dengan melihat penampilan para model yang menghumbar aurat, terjadinya ikhlitat dan kerusakan agama yang lainnya, semakin menyulitkan untuk beramar ma’ruf nahi munkar. Dengan alasan kegiatan ini mengembangkan fashion anak muda-mudi yang harus diapresiasi.

Kesimpulannya jika Citayam Fashion Week tetap diselenggarakan maka akan sulit menjalankan empat perintah Nabi Shalallahu Alahi Wasallam di atas untuk dilaksanakan. Solusinya yaitu mendidik generasi muda-mudi agar belajar agama dan mengamalkannya. Wallau A’lam

Leave a Comment