2 SISI KELEMAHAN WANITA

Loading


2 SISI KELEMAHAN WANITA
Oleh Abu Rufaydah

Wanita adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia. Semahal dan seindah apapun perhiasan dunia, ia tetap tidak semahal dan seberharga wanita. Karena itulah wanita dimuliakan dengan segala kedudukannya. Ia menjadi tameng orang tuanya dari neraka ketika menjadi anak. Allah mewasiatkan kepada semua suami agar bergaul dengan istrinya dengan cara yang baik dan wanita akan menjadi sebab masuknya surga bagi anaknya ketika ia berperan sebagai seorang ibu.

Dengan segudang kemuliaan dan keindahannya wanita tetaplah wanita yang memilki kelemahan dan kekurangan. Seshalihah apapun wanita tetap bengkok, ia lemah dari sisi akal dan agamanya. Karena itulah agama islam menyampaikan siafat-sifat wanita yang harus dipahami laki-laki. Terutama sisi kelemahan pada akal dan agamanya.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِي أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى الْمُصَلَّى فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ: “يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ” فَقُلْنَ: وَبِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: “تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِير مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ” قُلْنَ: وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: “أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ” قُلْنَ: بَلَى، قَالَ: “فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ” قُلْن َ: بَلَى، قَالَ: “فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا

Dari Abu Saíd al-Khudry Radhiallahu Anhu ia berkata bahwa Rasulillah Shalallahu Alaihi Wasallah keluar pada hari Idul Fitri atau Idul Adha menuju lapangan lantas melewati para wanita, lalu bersabda : ‘Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar karena aku melihat penghuni neraka terbanyak adalah (kaum) kalian.’ Kemudian diantara mereka ada  seorang wanita berpantat besar bertanya, ‘Kenapa (kaum) kami menghuni sebagian besar neraka?’ Beliau menjawab, ‘Karena kalian sering melaknat dan mengingkari (kebaikan) suami. Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya paling bisa mengalahkan akal lelaki yang kokoh daripada salah seorang kalian (kaum wanita).” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa maksudnya kurang akalnya wanita?” Beliau menjawab, “Bukankah persaksian dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki?” Ditanyakan lagi, “Ya Rasulullah, apa maksudnya wanita kurang agamanya?” “Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa?” jawab beliau. Kami menjawab; benar. Lalu beliau bersabda; Demikianlah kekurangan dari sisi agamanya. (HR. Muttafaqun Alaihi).

Faidah dari hadits di atas :

  1. Anjuran kepada para wanita untuk menghadiri shalat iedul fitri dan iedul adha di lapangan dan wajib tertutup.
  2. Anjuran wanita untuk bersedekah.
  3. Bahwa sedekah salah satu penghalang dari neraka.
  4. Diantara metodelogi mendidik para wanita yaitu dengan nasihat yang menghalanginya untuk tidak melakukan maksiat dan banyak menasehatinya.
  5. Boleh memberikan nasihat secara tegas kepada wanita.
  6. Kebanyakan penghuni neraka kalangan wanita.
  7. Sebab utama masuknya wanita ke dalam neraka yaitu kufur terhadap suaminya dan banyak melaknat.
  8. Urgensi mendidik wanita untuk menjaga adab berbicara dan bergaul agar tidak jatuh kepada kufur terhadap suaminya dan banyak melaknat.
  9. Kelemahan wanita ada pada akal dan agamanya. Kekurangan pada akalnya termasuk fitrah dari Allah dan jangan mencelanya. Adapun kekurangan pada agamanya disebabkan haid.
  10. Kekurangan akal dan agamanya tidak melemahkan kodrat wanita dari semua sisi, tapi sisi kekurangannya mampu ini mengalahkan laki-laki yang kokoh.
  11. Akal bisa bertambah atau berkurang hal itu kembali kepada sebab secara fitrah dan muktasabah (dicari dan diusahakan).
  12. Wanita sekalipun memiliki kemampuan dalam pengetahuan/ilmu ia tetap tidak akan sempurna akalnya, karena ini sudah menjadi fitrahnya wanita yaitu memiliki kelemahan pada akalnya.
  13. Orang yang mengingkari kekurangan akal pada wanita hakikatnya ia telah menolak hadits Nabi.
  14. Agama seorang wanita bisa bertambah dan berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan terutama dalam kondisi haid.
  15. Wanita haid tidak boleh puasa, shalat dan thawaf sampai ia bersuci. Kemudian puasa diqodho sedangkan shalat tidak.
  16. Diantara bentuk kurangnya akal wanita yaitu persaksiannya setengah dari laki-laki.

Leave a Comment