100 MANFAAT PUASA

Loading

100 MANFAAT PUASA

            Puasa memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama islam, bahkan hanya Allah sendiri yang membalas pahala puasa. Puasa tidak sekedar menahan haus dan dahaga, serta syahwat yang tertunda, namun puasa juga harus mencegah seseorang dari berkata kotor, perbuatan yang tidak baik dan hasrat yang terkendalikan. Ketika seseorang sanggup meninggalkan itu semua dan didasari keimanan dan mengharap ganjaran dari Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Setiap perintah dan larangan harus diterima, seorang mukmin mesti tunduk dengan aturan Allah. Tidak ada perintah kecuali mengandung kebaikkan, sebagaimana setiap larangan mengandung maslahat. Ketundukan atas aturan Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju keselamatan di dunia dan di akhirat. Berikut beberapa faidah dari ibadah puasa :

  1. Puasa adalah wasilah menuju ketaqwaan. Setiap yang puasa dan menjaga anggota tubuhnya dari perkara-perkara yang membatalkan dan tidaklah ia tinggalkan kecuali berharap kepada Allah. Ketika seorang muslim puasa dan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang maka itulah ketaqwaan.
  2. Bulan Ramadhan menunjukkan Rahmat dan Kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Hal ini terlihat dari
  • Allah memerintahkan puasa dalam waktu yang singkat, tidak sepanjang masa.
  • Allah memerintahkan puasa hanya pada siang hari, dan tidak sehari semalam. Nabi melarang ummatnya puasa Wishol.
  • Siapa yang berpuasa dan ia makan, minum atau jima karena lupa, maka puasanya tidak batal.
  • Perintah puasa bertahap pada zaman sahabat.
  1. Puasa memiliki banyak keistimewaan diantaranya;
  • Dibukakan pintu surga
  • Ditutup pintu neraka
  • Setan-setan dibelenggu
  • Allah yang langsung memberikan balasan.
  • Siapa yang puasa Allah ampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.
  • Siapa yang melaksanakan qiyamul Lail, Allah ampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.
  • Siapa yang menghidupkan malam lailatul qodr, Allah ampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.
  • Siapa yang shalat bersama imam sampai selesai, maka dicatat ibadah semalam suntuk.
  1. Ramadhan adalah bulan ujian, ujian menahan makan, minum dan jima’, padahal sebelumnya halal. Jika yang halal saja dilarang apalagi yang haram. Dengan ramadhan seseorang diuji kesabarannya, dan Allah balas ganjaran orang yang sabar tanpa batas.
  2. Ramdhan mewariskan rasa cinta kepada Allah. Dengan banyaknya keistimewaan bulan ramadhan maka seorang hamba semakin cinta kepada Allah. Bagaimana tidak limpahan karunia dan ampunannya begitu sempurna. Cinta adalah rukun ibadah, ibadah tanpa dilandasi kecintaan adalah kesia-siaan.
  3. Mengerjakan puasa menyebabkan datangnya ampunan Allah.
  4. Puasa diwajibkan kepada umat sebelumnya menunjukkan adanya dampak baik bagi setiap individu dan masyarakat.
  5. Ramadhan mendidik kita untuk menjadi muslim yang dermawan;
  • Dermawan dari segi harta. Siapa saja yang memberi makan orang yang berpuasa maka pahalanya seperti yang menjalankannya.
  • Dermawan dari segi waktu, dengan ia menjalankan puasa di siang hari dan shalat tarawih di malam hari adalah bentuk kedermawan terhadap waktu.
  • Dermawan secara zat. Dimana orang kaya didik untuk merasakan penderitaan orang yang miskin dan kelaparan.
  • Dermawan dalam beribadah. Allah lipat gandakkan pahala agar seorang mukmin termotivasi untuk melakukan berbagai macam kebaikkan.

Hal ini tercermin dari kedermawaan Nabi dalam segala hal di bulan ramadhan.

  1. Ramadhan mengajarkan seorang mukmin tentang urgensi niat dan selalu memperhatikannya.
  2. Ramadhan adalah bulan al-Qur’an
  • Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan.
  • Malaikat Jibril mengajari Nabi al-Qur’an semuanya pada bulan Ramadhan.
  • Di tahun wafatnya Nabi, Malaikat Jibril mengajarinya dua kali.
  • Anjran untuk membaca al-Qur’an di bulan ramadhan melebihi bulan-bulan lainnya. Seperti yang dilakukan salafus saleh.
  1. Ramadhan bukan sekedar membaca al-Qur’an lebih dari itu agar seorang muslim berusaha mentadabburi kandungan al-Qur’an dari perinta atau laranga, dari ganjaran atau pahala, kisah-kisah dan yang lainnya.
  2. Ramadhan adalah manhaj ahlis sunnah wal Jama’ah dalam beraqidah. Karena amalan bagian dari iman, tidak sekedar ucapan.
  3. Dalam beberapa hadist ramadhan selalu menyebutkan iman dan amalan, hal ini menunjukkan bahwa iman bertambah dan berkurang.
  4. Dalam Ibadah Puasa terkandung tiga rukun Iman, diantaranya,
  • Ucapan hati dengan membenarkan perintah puasa.
  • Amalan hati yaitu dengan berharap pahala.
  • Amalan dengan aggota tubuh dengan meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa.
  1. Ramadhan mengajari manusia untuk berlomba-lomba dalam kebagikan, terutama menjemput ampunan Allah.
  2. Dari hadits-hadits tentang puasa menunjukkan kedudukan wajib di atas yang sunnah. Wajib adalah amalan yang paling dicintai Allah. Nabi pernah ditanya oleh seorang badui tentang puasa, apakah ada selain buasa Ramadhan maka Nabi menjawab tidak ada, kecuali puasa sunnah.
  3. Ramdhan melatih seorang mukmin untuk qiyamul lail dan memiliki beberapa keutamaan diantaranya;
  • Membaca al-Qur’an
  • Lebih utama dilakukan disepertiga malam.
  • Dilakukan di malam hari lebih khusy’
  • Mencerahkan wajah.
  • Lebih dekat untuk dikabulkan setiap do’a yang dimunajatkan.
  1. Ramadhan melatih seseorang untuk berubah, bahkan alam pun ikut berubah, contohnya
  • Surga berubah dengan terbuka pintu-pintunya.
  • Neraka berubah dengan tertutup pintu-pintunya.
  • Ganguan setan pun berubah menjadi terbelenggu.

Dengan begitu seorang muslim dituntut untuk merubah dirinya kejalan yang lebih baik dengan menata keimanan, akhlak dan pepribadian menuju lebih baik.

  1. Ramadhan mengajari kita untuk membaca alam dan memperhatikannya. Hal ini terlihat dari masuk dan keluar ramadhan dengan melihat hilal bukan dengan menghitungnya, agar kita peka terhadap alam, dan alam semesta ada yang mengatur dan menciptakan.
  2. Puasa mengajari manusia untuk bersatu dan menghindari perpecahan. Penentuan dengan hilal agar manusia puasa dan berhari raya bersama.
  3. Ramadhan mengajari manusia untuk disiplin waktu, ada aturan kapan saur dan kapan buka puasa.
  4. Ramadhan mengajarkan manusia untuk mengikuti perintah-Nya sesuai aturannya, bukan sekehendak hati dan nafsunya. Meninggalkan makan, minum dan syahwat bukan untuk kepentingan dirinya, tapi dilatih untuk meninggalkan sesuatu karena Allah.
  5. Ramadhan mengajari manusia agar mengikuti tuntunan Nabi, seperti;
  • Tidak berbuka kecuali jika matahari sudah tenggelam.
  • Tidak menahan yang membatalkan puasa kecuali azan subuh telah dimumandangkan.
  • Meninggalkan perkara-perkara yang mubah karena Allah.
  1. Ramadahan mengajari manusia untuk tidak menambah dan mengurangi ajaran islam. Misalnya, ramadhan sudah ditentukan selama sebulan, maka tidak boleh menambahnya kecuali ada usur syar’i.

Bersambung ….

Disusun oleh Ust. Abu Rufaydah

Cianjur, 17 Ramadhan 1439 H

Leave a Comment