Oleh Ust. Abu Rufaydah
Dalam kitab Ya Binty yang ditulis oleh Syaikh Ali ath-Thantowi rahimahullah sangat menarik untuk dibaca dan dinikmati. Selain kitab ini laris dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, juga memiliki gaya bahasa yang sangat bagus. Nasihat yang keluar dari hati akan diterima oleh hati, terutama nasihat orang tua untuk anak-anaknya.
Dalam Muqddimahnya beliau menuturkan, ‘Saya telah menulis dan berceramah sajak enam puluh tahun lalu, saya sudah terbisa dengan aktivitas berceramah dan menulis, akan tetapi dari sekian banyak makalah itu, hanya ada dua artikel (yaitu Ya Binty dan Ya Ibny) yang Allah takdirkan laris manis di pasaran, salah satunya yang berjudul Ya Binty. Artikel ini saya tulis setelah memasuki usia 50 tahun, sementara sekarang (yaitu tahun1986 M) usiaku sudah 80 tahun. Kepada Allah saya memohon agar senantiasa dianugrahi kesehatan dan husnul khatimah, serta mudah-mudahan pula Allah membalas dengan kebaikan kepada setiap pembaca yang sudi menengadahkan kedua tangannya mengemini.
Sepengetahuan saya, artikel ini telah dicetak sebanyak 46 kali. Bisa jadi di luar pengetahuan saya, ada penerbit lain yang juga menerbitkannya. Saya pun telah memberikan rekomendasi kepada siapa saja yang ingin mencetaknya untuk tujuan dibagikan secara cuma-cuma atau boleh menjualnya asalkan tidak mengambil keuntungan yang berlebihan.
Syaikh Ali Ath Thanthowi melanjutkan, ‘Sungguh saat ini kita diserang melalui dua jalan, jalan Syubhat dan jalan syahwat. Jalan pertama yaitu Syubhat (kesamaran antara kebaikan dan kebatilan), bencana yang diakibatkannya jauh lebih besar dan berbahaya, tetapi ia bergerak secara perlahan, sebab tidak semua orang yang anda sodorkan syubhat serta-merta akan menerimanya. Sebaliknya, setiap pemuda yang anda sodori kenikmatan Syahwat (hawa nafsu), maka serta-merta ia akan menerimanya.
Jalan kedua, Syahwat merupakan penyakit yang gampang menyebar dan cepat menular, meskipun tidak menghancurkan tetapi ia merusak, meskipun tidak mematika tetapi ia menyakitkan. Jalan pertama (syubhat) mengakibatkan kekufuran, sedangkan jalan yang kedua (syahwat) mengakibatkan kefasikan.
Pasca menulis artikel ini, saya masih aktif menulis, mengisi ceramah, beraudiensi dan menghadiri dialog. Akan tetap berkat karunia Allah, tulisan ini masih terus menyisikan pengaruhnya ke dalam jiwa para pembaca. Karena itu saya memohon kepada Allah agar menjadikan tuisan ini tetap bermanfaat, dan semoga Dia memberikan pahala kepadaku, kepada kedua orang tuaku dan menantuku yang mempublikasikan tulisan ini.
Terkait dengan isi materi yang ada dalam artikel ini Ya Binty dan Ya Ibny, maka tidak ada satu huruf pun yang saya ubah. Mungkinkah saya mengubahnya padahal artikel tersebut sudah dibawa di belahan Barat dan Timur Dunia serta dicetak di banyak Negara. Bahkan sudah diterjemahkan kedalam dua bahasa asing, bahasa Inggris dan Urdu, yang artinya bahwa ia telah menjadi milik para pembaca ?
Akhirnya saya tutup muqoddimah ini dan memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung.
Makkah al-Mukarramah, 12 Rabiul Awwal 1406 H
Ali Thanthowi.
Faidah;
- Ahli Ilmu semakin usia tua, semakin matang ilmunya.
- Nasihat orangtua kepada anak-anaknya adalah bagian dari warisan para Nabi.
- Nasihat dari hati akan diterima oleh hati.
- Diantara bentuk kasih sayang orang tua pada anaknya adalah memberikan nasihat dan arahan, serta memperhatikan pergaulannya.
- Nasihat dengan tulisan jauh akan lebih bermanfaat dibandingkan sekedar dengan lisan.
- Nasihat yang ditulis dengan keikhlasan akan mampu menembus waktu dan perasaan.
- Jadilah kunci-kunci pembuka kebaikan. Tulisan Syaikh mulanya untuk anaknya, namun akhirnya semua orang dapat faidah.
Artikel ini disebarluaskan oleh
@CKS (Cianjur kota Santri).
www.cianjurkotasantri.com.
IG, FP . Cianjurkotasantri
join Telegram klik : Bit.ly/1S79GTK
Atau Via WA dengan mengetik Daftar#Nama#L/P#Alamat kirim ke +6285624098804
Related Post
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.