PROSES TERJADINYA MALAM
Allah berfirman :
فَلَا أُقْسِمُ بِالشَّفَقِ وَاللَّيْلِ وَمَا وَسَقَ
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,
Dan dengan malam dan apa yang diselubunginya,
Allah bersumpah dengan warna merah ufuk saat matahari terbenam, Juga dengan malam dan apa-apa yang mereka kumpulkan berupa hewan-hewan, serangga-serangga, binatang-binatang kecil lainnya, Dan juga rembulan saat dia menjadi purnama, Bahwa kalian (wahai manusia) akan mengalami fase-fase yang bermacam-macam dan keadaan yang berbeda-beda,dari setetes air lalu menjadi segumpal darah lalu menjadi segumpal daging hingga ditiupnya ruh hingga kematian lalu kebangkitan dan pengumpulan. Dan makhluk tidak boleh bersumpah kepada selain allah,dan siapa yang melakukannya,maka dia telah berbuat syirik.
Allah ﷻ bersumpah dengan nama apapun dari makhluk-Nya yang Dia kehendaki, dan tentunya Allah bersumpah dengan nama makhluk-Nya yang darinya setiap hamba dapat mengambil pelajaran penting atau makhluk tersebut memiliki keutamaan dari makhluk lainnya, dengan tujuan agar manusia mengalihkan perhatiannya kepada makluk yang disebutkan dalam sumpah itu. (Tafsir Kariimur Rahman)
Asy-Syafaq yaitu rona merah senja yang terlihat dilangit setelah terbenamnya matahari di ufuk barat, jika matahari terbenam di ufuk barat akan terlihat rona merah senja dari cahaya matahri itu sampai tiba waktu isya, dan apabila cahaya merah itu telah hilang maka saat itulah awal waktu shalat isya, itulah makna dari ” الشفق ” darinya manusia dapat mengambil pelajaran yang sangat penting.
Tafsir as-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata :
- { وَاللَّيْلِ } Allah juga bersumpah dengan malam, dan malam adalah bagian dari ayat-ayat kebesaran Allah
- ﷻ, {وَمَا وَسَقَ } dan apa yang ia kumpulkan, karena pada malam hari adalah saat berkumpulnya seluruh binatang-binatang yang berkeliaran pada siang hari, binatang-binatang itu berkumpul pada malam hari di sarangnya untuk berlindung.
Kandungan ayat:
- Proses terjadinya malam dan siang adalah tanda-tanda kebesaran Allah.
- Proses pergantian siang dan malam adalah Allah yang mengaturnya.
- Sebagaimana alam perproses demikian juga kehidupan manusia berproses.
- Allah bersumpah terhadap makluk-Nya menandakan adanya keistimewaan pada makhluk tersebut.
- Manusia tidak boleh bersumpah kecuali atas nama Allah.
- Ayat di atas mengajak kita untuk akrab dengan alam dan mentadabburinya bagian dari ibadah.
- Tidak boleh melakukan shalat pada waktu senja dan terbenamnya matahari. Karena hal itu menyerupai orang-orang yang menyembah matahari.
- Petunjuk Nabi di waktu senja dan malam yaitu melarang anak-anak keluar rumah, karena setan sedang berkeliaran.
- Anjuran untuk berzikir di waktu sore sebelum terbenam matahari.
- Ada binatang yang hidup di siang hari dan ada binatang yang berkumpul di waktu malam, seperti kelalawar.
- Cahaya merah di waktu senja. Sinar matahari mengenai bumi, medan magnet menahan dan memaksanya untuk berinteraksi dan pergi menjauh. Begitulah Allah melindungi kita dari efek buruk angin matahari yang mematikan. Sebagai akibat dari interaksi ini terbentuklah fenomena apa yang dikenal dengan aurora.
- Para ilmuan mengatakan. Seandainya tidak ada fenomena seperti ini, seluruh makhluk yang berada di muka bumi akan hangus terbakar. Oleh karena itu Allah bersumpah dengan fenomena ini karena fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan kita semantara kita tidak menyadarinya.
Cianjur, 15 Dzulqo’dah 1440 H
Abu Rufaydah