Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. At-Tahrim : 6).
Ayat ini menunjukan bahwa mendidik adalah suatu kewajiban dan kewajiban mendidik ada pada orang tua.
Imam Asy-Syafi’I Rahimahullah berkata : “Para orangtua dan ibu wajib mengajarkan anak-anak mereka yang kecil tentang hal-hal yang harus mereka ketahui sebagai bekal mereka baligh. Orang tua harus mengajarkan mereja bersuci, shalat, shaum, dan sejenisnya, juga mengajarkan tentang keharaman zina dan liwath.
Imam An-Nawawi Rahimahullah berpendapat sama tentang hak tersebut. Bahkan Imam An-Nawawi membuat Bab dalam Kitabnya Riadhush Shalihin dengan judul “Kewajiban Memerintahkan Keluarga dan anaknya yang sudah beranjak dewasa…(Riyadhush Shalihin no. 305).
Imam Ibnu Qoyyim Rahimahullah berkata : “Bahwa kewajiban mendidik dan mengajar anak, berdasarkan ayat ini serta penafsiran ulama salaf terhadapnya. Yaitu mereka berkata : perihalalah dirimu dan keluargamu dari api neraka… (At-Tahriim : 6). Artinya ajarkan dan didiklah mereka.
Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata : “Peliharalah mereka untuk ta’at kepada Allah dan ajarkan mereka kebaikkan.” (Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 6/397).
bersambung….
Abu Rufaydah Endang Hermawan