NIKMATNYA KEMERDEKAAN DAN RASA AMAN

Loading

NIKMATNYA KEMERDEKAAN DAN RASA AMAN

Oleh Abu Rufaydah

 

Memperingati hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia hampir tiap tahun dirayakan di seantaro penjuru Tanah Air. Bukan tanpa alasan masyarakat menghamburkan uang yang tidak sedikit sebagai bentuk luapan rasa gembira terbebasnya dari para penjajah yang menguasai tanah air hampir 350 tahun lamanya.

Jika kita ingin melihat potret masyarakat yang terjajah dan rasa aman yang terrampas, maka lihatlah ke negara-negara yang ada komflik. Tiap hari mereka merasakan rasa takut, sejata, bom  dan teror setiap detik dan setiap saat bisa saja merengguk nyawa mereka. Dari atas mereka dihujani dengan rudal dan dari darat mereka terusik dengan tenk-tenk besar berbuatkan senjata.

Pembaca yang dirahmati Allah. Jika semua itu terjadi, maka tawa berganti tangisan, kebahagiaan berganti kesedihan, aman berganti dengan rasa takut yang berkecemuk. Jeritan, tangisan dan teriakan meminta pertolongan dimana-mana. Orang tua yang kehilangan anaknya, anak yang kehilangan orang tuanya. Banyak anak-anak yang menjadi yatim dan wanita menjadi janda. Semua itu terjadi jika suatu negri terjajah dan rasa aman yang hilang.

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Arti: Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal. (QS. Al-Maidah ayat 11).

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?

 

Ada beberapa faktor utama kenapa rasa aman begitu berharga :

  1. Karena Rasa Aman lebih berharga dibandingkan rizki. Hal ini dilihat dari dua sisi, pertama karena rasa aman menjadi faktor mendapatkan rizki. Kedua tidak akan terasa nikmat rizki yang ada jika rasa aman hilang.
  2. Rasa aman adalah kebutuhan semua makhluk. Para Nabi dan Rasul diantara permintaan mereka kepada Allah adalah agar diberikan rasa aman pada negri yang mereka tinggal didalamnya. Contohnya do’a Nabi Ibrahim Alahis Salam

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala (QS. Ibrohim : 35)

  1. Ibadah tidak bisa ditegakkan dengan sempurna kecuali adanya rasa aman. Shalat tidak bisa ditegakkan dengan baik kecuali dengan adanya rasa aman. Ibadah haji tidak akan bisa dilakukkan kecuali adanya rasa aman.
  2. Dakwah, ta’lim dan pendidikan akan semakin berkembang dan maju jika rasa aman ada di suatu negara.

 

Ketika rasa aman itu hilang, maka sebesar apapun rizki yang kita dapatkan dari nikmatnya sehat dan harta tidak akan bisa kita nikmati, yang ada justru akan lenyap. Ibadah, dakwah dan pendidikan akan terbengkalai dan hilang jika rasa aman hilang. Anak-anak tidak lagi bisa belajar agama dan bisa meneggakan ibadah jika rasa aman itu hilang.

 

Jika rasa aman begitu penting dalam kehidupan kita, apa yang harus kita lakukan agar rasa aman dan kemerdekaan ini tetap terjaga dengan baik.

  1. Bersyukur kepada Allah bahwa kemerdakaan dan rasa aman adalah rizki dari Allah.

Karena itulah dalam UUD 45 di bait pertama menjelaskan bahwa kemerdekaan itu berkat rahmat dari Allah. Namun tidak cukup dengan ucapan saja. Namun harus juga direalisasikan dengan ibadah hanya kepada Allah.

Allah Ta’ala berberfirman :

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. An-Nahl : 112)

  1. Menegakkan Tauhid.

Allah berfirman :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An-Nuur : 55).

Tidak akan ada rasa aman selala-lamanya jika tidak ditegakkan tauhid. Ibadaha akan diterima jika tidak mencampurbaurkan antara tauhid dan syirik. Rasa aman yang sesungguhnya ada pada hati yang mentauhidkan Allah. Karena itu pelajaran tauhid harus dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan Nasional dan dijadikan sebagai pelajaran prioritas utama.

  1. Membaca sejarah Nasional dan jangan terlupakan oleh generasi selanjutnya.
  2. Menegakkan amal ma’ruf nahi mungkar di dasari dengan ilmu dan himah.
  3. Menyebarkan ilmu agama dan mengajak manusia untuk belajar agama yang lurus.
  4. Berdoa kepada Allah agar tidak dicabut rasa aman dari negara kita.

 

Semoga dengan kemerdekaan Indonesia yang ke 74, Allah memberikan limpahan Rahmat dan ampunan untuk para pahlawan Nasional.

 

Cianjur, 17 Agustus 2019

 

 

Leave a Comment