KEGEMARAN IBNU TAIMIYAH DALAM MENELA’AH

Loading

Adalah al-Hafidzh Ibnu Abdul Hadi (wafat 744 H), salam seorang murid Ibnu Taimiyyah, berkata dalam Mukhtashar Thabaqat Ulama al-Hadits, “Ibnu Taimiyyah adalah tipe orang yang tidak pernah kenyang dengan ilmu, tidak berhenti mengkaji, tidak bosen bekerja dan tidak letih belajar. Sedikit saja dia mempelajari satu bidang ilmu, maka selalu dibukakan untuknya banyak bidang ilmu lainnya. Dia menyusul para cendikiawan pada disiplin ilmu yang dibidanginya.

Syaikh Muhammad Khalil al-Harras dalam kitab al-Jaami’ Li Sirah Syaikhul Islam berkata, “Ibnu Taimiyyah adalah orang yang berpandangan tajam. Jiwanya selalu ingin mengetahui. Dia tidak pernah kenyang menelaah ilmu, tidak letih belajar dan tidak berhenti mengkaji. Meskipun mengetahui banyak hal, Ibnu Taimiyyah tetap mencurahkan jiwa dan keinginannya untuk ilmu. sampai-sampai dia tidak berhenti mengkaji dan menyusun kitab sepanjang hidupnya; baik ketika di Syam maupun Mesir dan ketika berada dalam penjara maupun di rumah. Bahkan, dia terjatuh sakit sedih ketika musuh-musuhnya menyingkirkan buku dan tulisan dari sisinya pada masa akhir hidupnya.

Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah adalah salah satu muridnya menyebutkan dalam kitab Raudha al-Muhibbin bahwa Ibnu Taimiyyah pernah bercerita, “Saya tertimpa sakit, maka dokter berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya aktivitasmu dalam menelaah dan membicarakan ilmu memperparah penyakitmu. ‘Saya pun berkata kepadanya, “Saya tidak sabar melakukan hal ini. Saya akan menerangkan kepadamu dengan ilmumu. Bukankah jika jiwa itu gembira dan bahagia, maka tabiatnya akan kuat sehingga mampu menolak penyakit ? Doktor itu menjawab, Ya. Kemudian saya berkata lagi kepdanya, ‘Sesungguhnya jiwaku bahagia dengan ilmu sehingga menjadikannya kuat dan tentram.’ Maka dokter itu berkata, ‘Jika demikian, maka ini di luar pengobatan kami.”

Ibnu Qoyyim melanjutkan, “Seperti apa yang saya ketahui beliau sering menderita sakit kepada dan demam. Saat sakit beiau menaruh buku di samping kepalanya. Jika tersadar, dia membaca buku itu. Namun jika merasa tidak mampu menguasai dirinya, dia letakan buku tersebut. Pada suatu hari, dokter menemuinya dalam keadaan demikian. Dokter itu berkata, Anda tidak boleh melakukan perbuatan itu. Anda harus membantu diri anda sendiri, sedangkan perbuatan itu akan menyebabkan anada telat sembuh.

Ditulis oleh Abu Rufaydah Endang Hermawan Unib

Leave a Comment