ILMU DIDATANGI BUKAN MENDATANGI
Ibnu Abbas rahdiallahu Anhu menceritakan, “Ketika Nabi shalallahu alahi wasallam wafat, aku perkata kepada seorang laki-laki dari Anshor, ‘Mari kita bertanya kepada para sahabat Rasulullah, pada hari ini jumlah mereka sangatlah banyak. ‘Dia menjawab, ‘Kamu ini aneh, wahai Ibnu Abbas! Apakah engkau mengira orang-orang akan membantumu, sementara para sahabat Rasulullah berada di tengah-tengah mereka.
Komentar : Maksudnya, pada hari ini di tengah-tengah manusia terdapat banyak sahabat Rasulullah. Orang banyak berinteraksi dan mendengar langsung dari mereka. Orang-orang tidak memerlukan orang sepertimu, karena telah adanya para sahabat tersebut. Jadi, kamu mencari ilmu itu tidak berguna lagi bagi manusia, karena mereka telah tercukupi dengan keberadaan para sahabat.
Ibnu Abbas melanjutkan, “Orang itu tidak berkenan, maka aku maju bertanya kepada para sahabat Rasulullah. Jika terdapat hadits yang aku dengar ada pada seseorang maka akan aku datang ke rumahnya, walaupun ia sedang beristirahat di tengah hari. Maka, aku menghamparkan tikarku di depan pintunya, melindunguku dari debu yang tertiup angin. Maka ia pun keluar dan segera menghampiriku. Ia bertanya, “Wahai sepupu Rasulullah, apa yang membuatmu datang ke sini ? Mengapa engkau tidak memintaku untuk datang menemuimu ? “Aku menjawab, “Tidak, aku lebih berhak untuk datang kepadamu’. Lalu aku pun bertanya tentang satu hadits kepadanya.
Ibnu Abbas mengatakan, “Orang Anshor tersebut berumur panjang, sehingga ia melihat diriku, sementara orang-orang berkumpul di sekelilingku bertanya kepadaku. “Orang itu berkata, “Anak muda ini lebih mengerti daripada aku.” (Ibnu Katsir dalam Bidayah wan Nihayah, VIII: 298).
Faidah..
- Ibnu Abbas Lahir 3 tahun sebelum Hijrah dan wafat pada usia 68 tahun.
- Saat Nabi wafat, usia ibnu Abbas 13 tahun (Siar A’lam an Nubala, III, 335).
- Menjadi Mufti di Kekhilafaahn Umar ibn Khaththab pada usia 15 tahun
- Dijuluki Turjuman al Qur’an.
- Mendapatkan do’a khusus dari Nabi.
- Pakar Tafsir al Qur’an.
- Meriwayatkan 1696 hadits
- Setinggi apapun kedudukan dan keilmuan seseorang, tetap saja ia berada dalam kebodohan. Karena kesempurnaan ilmu hanya milik al Aliim.
- Penuntut ilmu tidak akan pernah kenyang mencarinya. Seperti pencari harta tidak akan kenyang mengejarnya.
- Ilmu tidak didapat dengan badan bersantai-santai, tetapi ditempuh dengan penuh kesungguhan dan keletihan.
- Masa muda adalah masa yang istimewa, hendaknya diisi dengan hal-hal yang berguna.
- Pemuda identic dengan ilmu dan ketakwaan.
- Allah takjub kepada pemuda yang selalu dalam kebaikkan.
- Negara ini tegak atas izin Allah dan para pemuda, bahkan agama islam tersebar karena di sekitar Nabi dikelilingi oleh para pemuda.
- Pentingnya membaca sirah atau perjalanan hidup para ulama.
- Memuliakan pemilik ilmu adalah bagian dari adab dan akhlak seorang muslim.
- Wafatnya Nabi termasuk musibah yang paling besar. Karna berhentinya wahyu dari langit.
- Nabi dan Rasul tidak mewarisi harta, namun mereka mewariskan ilmu.
- Allah akan mengangkat derajat ahli ilmu di dunia dan di akhirat.
📝 Abu Rufaydah Endang Hermawan Unib
About the author
Endang Hermawan
Abu Rufaydah Endang Hermawan, Lc. MA. Beliau Lahir di Cianjur tahun 1989 Pendidikan Formal 1. SDN Citamiyang 2. SMP T dan SMA T di PONPES Al-Ma’shum Mardiyah 3. S1 Pendidikan Agama Islam di STAINDO 4. S1 Syari’ah di LIPIA JAKARTA 5. S2 Tafsir al-Qur’an PTIQ Jakarta Saat ini membina Yayasan Ibnu Unib untuk pembangunan Masjid dan Sumur dan Ketua Yayasan Cahaya Kalimah Thoyyibah bergerak di Pendidikan, Sosial dan Dakwah
Related Post
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.