Assalamualaikum Ustadz, Saya mau bertanya, apa termasuk kebid’ahan jika setiap selesai baca al-Qur’an mengucapkan Shadaqollahul Adhim ?
Anggota Grup WA CKS 0821-2737-XXXX
Walaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh
Bismillah wal Hamdulillah Washolatu Wassalamu ala Rasulillah waba’du :
Mengucapkan kalimat Shadaqollahul Adhim sudah tidak asing lagi di telinga kita karena hal ini sudah menjadi kebiasaan di masyarakat telah selesai membaca al-Qur’an langsung mengucapkan kalimat tersebut. Kita mengimani bahwa firman Allah adalah benar, adapun arti dari kalimat Shadaqollahul Adhim yaitu Maha Benar Allah Yang Maha Agung. Membaca al-Qur’an adalah bagian dari ibadah, karena itu kita harus melihat bagaimana Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam membaca al-Qur’an dan apa yang beliau baca selepas membacanya.
Adapun riwayat yang menyebutkan kalimat yang beliau ucapkan selepas membaca atau mendengarkan al-Qur’an. Berikut dalilnya :
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” اقْرَأْ ” . قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ الْقُرْآنُ . قَالَ : ” نَعَمْ ” . قَالَ : فَقَرَأْتُ سُورَةَ النِّسَاءِ حَتَّى إِذَا انْتَهَيْتُ إِلَى هَذِهِ الآيَةِ : فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا سورة النساء آية 41 . قَالَ : ” حَسْبُكَ الآنَ ” . فَالْتَفَتُّ إِلَيْهِ ، فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ .
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam telah berkata kepadaku, “Bacakan kepadaku (Al Qur’an)!” Aku menjawab, “Aku bacakan (Al Qur’an) kepadamu? Padahal Al Qur’an sendiri diturunkan kepadamu.” Maka Beliau menjawab, “Ya”. Lalu aku membacakan surat An Nisaa’ ayat 41 :
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا
Lalu beliau berkata, “Cukup, cukup.” Lalu aku melihat beliau, ternyata kedua matanya meneteskan air mata. (HR. al-Bukhari).
Dari hadits di atas tidak disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam selepas membaca al-Qur’an kemudian membaca Shadaqollahul Adhim.
Adapun perkataan Shadaqollahul Adhim selepas membaca al-Qur’an, maka tidak kita dapati ada satu hadits pun yang menyebutkan bahwa Nabi membaca kalimat tersebut selepas membaca al-Qur’an. Walaupun secara makna benar, bahwa semua firman Allah adalah benar. Oleh karena itu kita mencukupkan diri dengan apa yang Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam ajarkan kepada kita. Karena tidak mungkin ada kebaikan yang beliau sembunyiakan atau keburukan yang tidak beliau peringatkan kepada umatnya.
Syaikh bin Baz rahimahullah pernah ditanya “Bagaimana hukumnya mengucapkan ‘Shodaqallahul ‘adziim’ setelah selesai tilawah Al-Quran?
Jawaban: Berikut kami nukilkan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah yang diketuai oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah,
قول القائل (صدق الله العظيم) في نفسها حق، ولكن ذكرها بعد نهاية قراءة القرآن باستمرار بدعة؛ لأنها لم تحصل من النبي صلى الله عليه و سلم ولا من خلفائه الراشدين فيما نعلم، مع كثرة قراءتهم القرآن
“Ucapan seseorang ‘shadaqallahul ‘azhim (maha benar Allah Yang Maha Agung)’ pada dasarnya adalah benar, akan tetapi (mengkhususkan) pengucapannya pada akhir membaca Al-Qur’an secara terus menerus adalah bid’ah, karena Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan Khulafaur Rasyidin tidak malakukannya sepanjang yang kami ketahui, padahal mereka banyak membaca Al-Qur’an.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 4/150]
Lebih lengkap bisa dibaca di http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=139452
Dengan demikian dalam ibadah tidak cukup perkara yang kita lakukan itu baik, tetapi yang terpenting adalah ikhlas dan ada contohnya dari Nabi, jika tidak ada maka tidak perlu kita menambahkan. Wallahu A’lam
Dijawab oleh Ust. Abu Rufaydah
Cianjur, 27 Rajab 1439 H