- Niat yang benar.[1]
- Mengharap pahala.[2]
- Membaca al-Qur’an dalam keadaan suci.
- Bersuci ketika hendak membaca mushaf al-Qur’an.[3]
- Menghadap kiblat.
- Membaca al-Qur’an dengan duduk.
- Bersiwak atau menggosok gigi.[4]
- Membaca secara tartil.[5]
- Membaguskan suara saat membaca al-Qur’an.[6]
- Menampakkan rasa sedih dan khusyu’.[7]
- Menangis atau menampakkan seolah-olah menangis.[8]
- Tadabbur (menghayati) dan Tafakkur (Merenungi maknanya).[9]
- Memohon Rahmat, meminta perlindungan diri, dan sejenisnya.
- Membaca al-Qur’an dengan lisan disertai kehadiran hati.
- memanjangkan suara saat membaca al-Qur’an (sesuai tajwid).[10]
- Tidak berlebihan ketika membaca al-Qur’an.
- Tidak menghatamkan al-Qur’an lebih dari tiga hari.[11]
- Menjaga al-Qur’an dengan selalu membacanya.[12]
- Mengamalkan al-Qur’an.[13]
- Berkumpul dan membaca al-Qur’an untuk mempelajarinya.[14]
- Membubarkan diri jika terjadi perselisihan tentang al-Qur’an.[15]
- Tidak mencari dunia dengan al-Qur’an.[16]
Disadur dari kitab Mausu’atul Adab secara ringkas
📝 Abu Rufaydah
📚 Artikel ini disebarluaskan oleh
@CKS (Cianjur kota Santri).
🌍www.cianjurkotasantri.com/wp/wp.
🌐 IG, FP . Cianjurkotasantri
join Telegram klik : Bit.ly/1S79GTK
📱 Atau Via WA ketik Nama#L/p#alamat# kirim ke 085624098804
[1] HR. an-Nasa’I
[2] HR. at-Tirmizi 2910
[3] HR. Ath-Thabrani
[4] HR. Baihaqi
[5] QS. al-Muzammil : 4
[6] HR. Abu Daud 1468
[7] HR. Baihaqi
[8] QS. Maryam : 58
[9] QS. Muhammad : 24
[10] HR. al-Bukhari 5045
[11] Shahiih Jami’ 4866. Karena hal ini merupakan petunjuk dan bimbingan Nabi serta lebih dekat kepada Tadabbur, Tafakkur, khusyu’ dan menunaikan hak-hak tilawah.
[12] HR. al-Bukhari 5022 dan Muslim 791 dari Abu Musa.
[13] QS. al-Jumu’ah : 5
[14] HR. Muslim 2699 dari Abu Hurairah.
[15] HR. al-Bukhari 5060
[16] HR. Ahmad III/428